Putri Karlina: Wakil Bupati Garut yang Berani Tegur Ormas dan Menjadi Calon Menantu Dedi Mulyadi

Putri Karlina: Wakil Bupati Garut yang Berani Tegur Ormas dan Menjadi Calon Menantu Dedi Mulyadi. Foto/net--

Radarlambar.bacakoran.co -Putri Karlina, Wakil Bupati Garut yang kini sedang menjadi sorotan publik, memiliki perjalanan yang menarik di usia yang masih terbilang muda. Lahir pada 14 Maret 1993, Putri baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-32. Ia menjabat sebagai wakil kepala daerah dengan latar belakang pendidikan sebagai seorang dokter gigi dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Menariknya, Putri tidak hanya dikenal karena jabatannya, tetapi juga karena ia menjalin hubungan istimewa dengan Maula Akbar, anak sulung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, yang menjadikannya calon menantu Gubernur.

Latar Belakang Keluarga yang Kuat

Putri Karlina berasal dari keluarga yang memiliki latar belakang kepolisian. Ayahnya, Pol Karyoto, menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya. Selain itu, keluarga besar Putri juga dikenal dengan sejumlah anggota yang merupakan jenderal. Salah satunya adalah pamannya, Brigjen Pol Suyanto, yang kini menjabat sebagai petinggi di Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Hal ini menunjukkan bahwa Putri tumbuh dalam lingkungan yang dekat dengan dunia keamanan dan kepolisian.

Aksi Berani Melawan Ormas yang Melakukan Sweeping

Putri Karlina mulai menjadi pusat perhatian publik setelah aksinya yang berani dalam menanggapi tindakan oknum ormas yang melakukan sweeping terhadap warung makan di Garut. Aksi tersebut menuai banyak kecaman, karena dilakukan dengan cara yang anarkis, membubarkan warga yang sedang makan selama bulan Ramadhan. Dalam rapat Forkopimda yang digelar pada 8 Maret 2025, Putri dengan tegas mengkritik sikap ormas tersebut yang dinilai telah merusak citra Kabupaten Garut. Bahkan, dalam rapat tersebut, ia sempat meneteskan air mata saat berbicara tentang pentingnya menjaga citra Garut dan menjaga komunikasi yang bijaksana dalam setiap tindakan.

Pemimpin yang Tegas dan Berani

Putri Karlina menunjukkan ketegasan dalam menghadapi masalah ini. Ia dengan jelas menegur ormas tersebut dan menekankan bahwa kekerasan bukanlah cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah. Menurut Putri, keberadaan ormas seharusnya bisa memberikan dampak positif, bukan justru melakukan tindakan yang merugikan masyarakat dan merusak citra daerah. Ia bahkan menyarankan agar ormas tersebut dibubarkan jika terus melakukan tindakan yang meresahkan.

Pendidikan dan Pesantren: Menjadi Teladan bagi Masyarakat

Selain menyuarakan ketegasan terhadap ormas, Putri juga mengajak masyarakat, terutama pesantren, untuk memberikan contoh yang lebih baik. Ia menegaskan bahwa keberadaan pesantren di Garut harus memberikan kontribusi positif, bukan justru menjadi alasan untuk membenarkan aksi-aksi yang merugikan. Ia menyarankan agar ormas dan pesantren berkolaborasi dengan anak muda untuk menciptakan dampak yang lebih baik bagi masyarakat, dengan cara yang lebih kreatif dan positif.

Putri Karlina: Calon Pemimpin yang Berdedikasi

Meski usianya masih terbilang muda, Putri Karlina menunjukkan dedikasi yang besar untuk perubahan di Kabupaten Garut. Dalam setiap ucapannya, ia menegaskan bahwa tujuannya adalah untuk menciptakan perubahan positif. Bahkan, dalam akhir rapat tersebut, Putri dengan tulus menyampaikan permohonan maaf kepada Bupati Garut jika tindakannya terlalu melampaui batas, namun ia tetap berharap agar perubahan untuk Garut bisa segera terwujud.

Aksi berani Putri Karlina dalam menyikapi masalah yang terjadi di Garut menunjukkan bahwa ia adalah sosok pemimpin yang tidak hanya mengandalkan jabatan, tetapi juga punya komitmen untuk menciptakan perubahan yang lebih baik di daerah yang ia pimpin. Kini, dengan posisi penting sebagai Wakil Bupati dan rencana menjadi bagian dari keluarga besar Dedi Mulyadi, Putri Karlina diharapkan dapat terus memberikan kontribusi positif bagi Garut dan masyarakat luas.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan