Serangan OPM di Yahukimo, Selain MenewaskanSatu Guru Sekolah Juga Dibakar

Serangan OPM di Yahukimo: Satu Guru Tewas, Sekolah Dibakar. foto/net--

Radarlambar.bacakoran.coi -Kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali melakukan aksi kekerasan di Papua, kali ini menyerang sebuah sekolah di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Serangan tersebut menewaskan seorang guru bernama Rosalina (30) dan menyebabkan beberapa korban luka. Peristiwa ini terjadi pada Jumat (21/3), ketika OPM membakar sekolah tempat para tenaga pengajar dan tenaga kesehatan bekerja.

Selain Rosalina, ada enam korban lainnya, tiga di antaranya mengalami luka berat dan tiga lainnya luka ringan. Korban luka berat terdiri dari Vidi, Cosmas, dan Tari, sementara Vanti, Paskalia, dan Irmawati mengalami luka ringan. Tim gabungan dari TNI dan Polri segera mengevakuasi para korban dan mengamankan lokasi yang masih rawan.

Dari penyelidikan awal, diketahui bahwa kelompok OPM, yang dipimpin oleh Elkius Kobak, sempat meminta uang kepada para tenaga pengajar dan tenaga kesehatan tersebut. Karena permintaan tersebut tidak dipenuhi, kelompok OPM kemudian melakukan serangan kekerasan yang mengakibatkan kematian Rosalina, serta luka-luka pada enam orang lainnya. Selain itu, kelompok ini juga membakar sekolah dan rumah guru, yang menyebabkan ketakutan di kalangan masyarakat setempat.

Sebagai respons terhadap serangan ini, TNI telah mengerahkan pasukan untuk melakukan evakuasi korban dan meningkatkan pengamanan di wilayah tersebut. Sebanyak 42 tenaga pengajar dan tenaga kesehatan berhasil dievakuasi ke Jayapura untuk mendapatkan perlindungan lebih lanjut. Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menegaskan komitmen TNI untuk menjaga keamanan dan memastikan warga, terutama tenaga pendidik, dapat bekerja dengan aman.

Menteri Hak Asasi Manusia, Natalius Pigai, juga mengutuk keras serangan tersebut dan mengungkapkan rasa berbelasungkawa kepada keluarga korban. Pigai mengajak pemerintah daerah untuk memastikan penanganan maksimal terhadap korban serta memperkuat perlindungan bagi masyarakat sipil, terutama di daerah rawan seperti Yahukimo.

Pihak berwenang berjanji akan terus meningkatkan upaya untuk menanggulangi aksi kekerasan serupa di masa depan, serta memastikan keamanan bagi seluruh warga negara yang berada di wilayah rawan konflik. (*)

 

 

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan