Benazir Bhutto: PM Wanita Pertama Pakistan yang Tewas dalam Serangan Bom dan Peluru

Benazher Butto--
Radarlambar.bacakoran.co - Benazir Bhutto, Perdana Menteri wanita pertama Pakistan, pulang ke negaranya pada 2007 setelah hampir sepuluh tahun hidup di pengasingan di Dubai dan London. Kepulangannya didukung oleh Amerika Serikat yang berharap ia dapat mendamaikan kubu sipil dan militer di Pakistan.
Namun, sambutan hangat rakyat yang menyambutnya dengan antusias berubah menjadi mimpi buruk. Ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Karachi menewaskan lebih dari 130 orang, menandakan awal dari tragedi yang lebih besar.
Untuk diketahui Pada 27 Desember 2007 Benazir Bhutto tewas pada sebuah serangan saat berkampanye di Rawalpindi, hanya 2 minggu sebelum Pemilu dilaksanakan.
Peluru serta bom menghentikan langkahnya dengan tragis. Pemerintah militer Pakistan saat itu menyalahkan kelompok Taliban, namun banyak yang meragukan klaim tersebut, termasuk keluarga Bhutto yang mencurigai adanya keterlibatan unsur militer dan badan intelijen ISI.
Kehilangan Benazir bukan hanya menghapus sosok pemimpin besar dalam politik Pakistan, tetapi juga meninggalkan warisan kepemimpinan yang diteruskan oleh suaminya, Asif Ali Zardari, dan putranya, Bilawal Bhutto Zardari. Meski begitu, bayang-bayang militer dan masalah korupsi terus menghantui partai yang ia bangun, Pakistan People's Party (PPP).
Benazir Bhutto adalah simbol keberanian seorang perempuan yang berjuang di dunia yang didominasi oleh laki-laki, dan sayangnya, ia dibungkam oleh cara yang paling kejam: kekerasan. Namun, meskipun tubuhnya telah tiada, ingatan tentangnya tetap hidup, dan perjuangannya tak akan pernah dilupakan