Orientasi Nasional PPPK, Menag RI Sampaikan Dua Hal Penting

2901--

BALIKBUKIT - Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dibawah Kementerian Agama RI se Indonesia belum lama ini telah mengikuti kegiatan orientasi yang dilaksanakan secara virtual oleh Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI. 

Ada dua pesan penting yang disampaikan untuk seluruh pegawai PPPK tak terkecuali di Kabupaten Lampung Barat. Pesan itu disampaikan langsung oleh Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas yang saat itu sekaligus membuka pelaksanaan orientasi PPPK tingkat nasional tersebut.  

Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas yang akrab disapa - Gusmen mengatakan ada dua hal yang penting yang harus dilakukan oleh ASN pertama, sikap mental untuk melayani. 

“ASN Kemenag harus mengubah paradigma dan sikap kerja, dari dilayani menjadi melayani. Kita bukan lagi hidup pada era kolonial yang serba mau dilayani. Saya tidak ingin melihat atau mendengar adanya pelayanan yang kurang baik di jajaran Kemenag,” ujarnya.

Kedua, ASN harus memiliki adab, etika dan tata krama. Karena menurut Gusmen, Adab memiliki arti kesopanan, kehalusan, dan kebaikan. Adab menunjukkan dan mencerminkan kemajuan suatu kelompok dan bangsa. Tidak melanggar hukum dan menjaga ketertiban adalah bagian dari adab.

Selanjutnya etika, Gusmen menjelaskan bahwa tata cara hidup yang baik, bagaimana seseorang berbuat baik, dan menginginkan hal-hal yang baik dalam hidupnya harus benar-benar diterapkan.

“Dan yang terakhir, bangsa Indonesia mengenal apa yang disebut tata krama yaitu aturan-aturan yang berlaku, baik tertulis, maupun tidak tertulis dalam pergaulan sesama manusia, dan juga masyarakat. Menjaga kesopanan dan ketertiban, itulah tata krama kita yang harus dijaga, selalu dijaga," jelasnya. 

Sementara itu, Kasubbag TU H. Miftahus Surur, S.Ag.,M.Si didampingi Analisis Kinerja Akromiyah, S.Pd.I mengingatkan kepada ASN PPPK untuk memberikan layanan terbaik terhadap masyarakat seperti yang telah dipaparkan oleh Menteri Agama RI. 

“Orientasi ini menjadi bagian penting, terlebih waktu yang diberikan selama 26 jam pelajaran. Setelah orientasi diharapkan agar pelajaran yang di peroleh dapat implementasikan dalam kinerja terutama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” tandasnya. (*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan