Ribuan Pendaki Ilegal Diturunkan dari Gunung Gede-Pangrango: Ketika Hobi Bertualang Menabrak Aturan Alam

lampung barat hari ini,berita lampung barat terupdate,media informasi lampung barat,media terpercaya di lampung barat,informasi seputar lampung barat,berita viral lampung barat,lampung hari ini,berita lampung terupdate,media informasi lampung,media ter--
Radarlambar.bacakoran.co -Long weekend akhir Mei 2025 membawa gelombang manusia ke kaki Gunung Gede-Pangrango. Ribuan pencinta alam berbondong-bondong menuju salah satu gunung paling populer di Pulau Jawa itu. Tapi di balik semangat petualangan dan keindahan alam yang mereka cari, ada satu hal yang mereka abaikan: izin resmi.
Selama empat hari libur panjang, Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) melakukan patroli intensif di jalur pendakian. Hasilnya mencengangkan: 2.658 pendaki ilegal ditemukan dan langsung diturunkan.
Jalur Ilegal, Risiko Nyata
“Jalur yang mereka gunakan bukan jalur resmi. Dan tidak ada izin,” kata Agus Deni, Ketua Tim Kerja Data dan Kehumasan TNGGP.
Tim patroli disebar selama 24 jam di jalur-jalur yang kerap dijadikan pintu masuk ilegal. Pada 30 Mei, 687 orang ditangkap. Sehari setelahnya, angkanya melonjak: 1.971 pendaki ilegal terjaring.
Para pendaki ini umumnya mengaku sudah mendapat “izin” dari basecamp—tapi basecamp yang dimaksud bukanlah mitra resmi TNGGP. Ada celah yang dimanfaatkan: kepercayaan pada pihak ketiga yang mengaku bisa memfasilitasi pendakian tanpa mengikuti prosedur resmi.
HO Resmi vs. Basecamp Abal-abal
TNGGP menegaskan bahwa hanya lima Hiking Organizer (HO) yang sah dan telah memiliki izin untuk membantu pendakian, yaitu:
Basecamp Gepangku
Kobel Adventure
Usaha Sajalur Salam Rimba (USSR)
dolan.gedepangrango
mt_gedepangrango
Di luar itu, apa pun bentuk perizinannya tidak diakui secara hukum. Pendaki yang mendaftar melalui jalur tak resmi tak hanya berisiko diturunkan, tapi juga membahayakan keselamatan diri sendiri.
Pendakian Kini Serba Digital
Semenjak sistem digital diberlakukan, pendaki harus mendaftar secara online, menggantikan SIMAKSI tradisional dengan barcode berisi data pribadi dan jadwal pendakian.
Syaratnya pun ketat: surat kesehatan, surat izin untuk yang berusia di bawah 16 atau di atas 60 tahun, dan pendampingan khusus untuk kelompok rentan. Setiap harinya, kuota pendaki dibatasi hanya 600 orang.
Gunung Tak Pernah Salah, Manusia yang Lalai
Gunung Gede-Pangrango bukan sekadar destinasi wisata. Ia adalah kawasan konservasi, rumah bagi ekosistem hutan hujan tropis pegunungan yang rapuh. Ketika ribuan orang masuk tanpa kendali, bukan hanya keselamatan manusia yang dipertaruhkan, tapi juga kelangsungan alam yang dijaga sejak zaman kolonial.
Hobi mendaki adalah bentuk kecintaan pada alam. Tapi cinta yang sejati tahu batas. Dan batas itu bernama izin.
Jika kamu tertarik, saya juga bisa bantu buat versi poster edukatif, infografis, atau kampanye media sosial bertema “Pendakian Bijak – Izin Dulu, Naik Kemudian.”