Kini Harga Kopi Robusta di Bawah Rp50 Ribu Perkilogram

Ilustrasi Harga Kopi Robusta-----

BELALAU - Harga biji kopi robusta kering di Lampung Barat makin menyayat hati petani. Per Minggu (22/6), harga di tingkat petani anjlok di bawah Rp50 ribu per kilogram. Bahkan, di beberapa titik seperti Kecamatan Belalau, harga terpantau di kisaran Rp47 ribu hingga Rp48 ribu per kilogram.

Koko, petani kopi di Belalau, mengaku terpukul dengan penurunan ini. "Biasanya kami bisa jual Rp60 ribuan, sekarang paling tinggi cuma Rp48 ribu. Itu pun kalau kopinya benar-benar kering dan bagus. Kalau masih agak basah, tinggal Rp45 ribu," keluhnya.

Ini menjadi titik terendah dalam dua tahun terakhir. Padahal, tahun lalu harga sempat menembus Rp80 ribu per kilogram, memunculkan harapan baru bagi petani.

Penurunan harga kali ini disebut Koko sudah terasa sejak awal panen. Ia bersama rekan-rekan petani lainnya bahkan sempat menahan penjualan, berharap harga berbalik naik. “Tapi ternyata makin hari makin jatuh,” ujarnya.

Dari pengamatan di lapangan, anjloknya harga disinyalir karena stok kopi menumpuk di gudang-gudang besar, terutama di wilayah Bandar Lampung. Stok melimpah membuat arus distribusi tersendat dan berdampak langsung ke harga di tingkat petani.

“Kalau pasokan dari gudang nggak bergerak, ya harga di bawah nggak bisa naik. Padahal musim panen masih jalan,” tambah Koko.

Kondisi ini makin berat karena bertepatan dengan kebutuhan tinggi menjelang tahun ajaran baru. “Anak saya mau masuk sekolah, sementara hasil panen belum cukup. Harga segini ya ngos-ngosan,” ujarnya lagi.

Di tengah tekanan itu, Koko berharap pemerintah dan pelaku pasar bisa segera mencari solusi. Salah satunya dengan mempercepat distribusi dan pembelian dari gudang agar harga petani bisa kembali stabil.

“Kalau terus begini, petani bisa rugi besar. Kami cuma minta harga pantas, biar bisa terus nanam dan hidup layak,” tandasnya.

Sementara itu, para petani diimbau untuk tetap menjaga kualitas hasil panen, terutama dalam proses pengeringan. Kopi dengan kadar air rendah dan kualitas baik masih bisa menembus angka Rp50 ribu, meski hanya di pengepul tertentu.

Dengan distribusi lancar dan stok mulai keluar dari gudang, petani berharap harga bisa beranjak naik di minggu-minggu mendatang. Untuk saat ini, harapan itu masih jadi secangkir kopi pahit bagi petani robusta Lampung Barat. (rinto/nopri)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan