Diserang Anjing Diduga Rabies, Dua Warga Negeri Jaya Terluka

Foto Ilustrasi-----

BANDAR NEGERI SUOH – Warga Pekon Negeri Jaya, Kecamatan Bandar Negeri Suoh, Lampung Barat, digemparkan dengan dua serangan anjing liar yang diduga terinfeksi rabies. Insiden terjadi dalam dua hari berturut-turut dan mengakibatkan seorang anak dan seorang lansia mengalami luka serius akibat gigitan.

Kejadian pertama menimpa Aggra Trisa Bella (10), Sabtu malam (21/6/2025) sekitar pukul 19.30 Wib. Disusul esok paginya, Kitem (74), warga setempat, juga diserang anjing yang sama pada Minggu (22/6/2023) sekitar pukul 06.30 WIB.

Hingga berita ini diturunkan, anjing yang menyerang belum berhasil ditemukan, sementara kedua korban kini menjalani perawatan intensif dan dalam kondisi stabil.

Penjabat (Pj) Peratin Negeri Jaya, Alamsyah, S.H., angkat bicara terkait peristiwa tersebut. Ia menyerukan peningkatan kewaspadaan warga dan meminta masyarakat segera melapor jika menemukan hewan liar dengan perilaku mencurigakan.

“Jangan ambil tindakan sendiri. Laporkan ke aparat pekon jika ada anjing agresif atau berperilaku aneh,” tegas Alamsyah, Senin (23/6/2025).

Pihak pekon juga telah menghubungi dinas terkait, seperti Dinas Kesehatan dan Dinas Peternakan, untuk segera turun tangan. Salah satu langkah yang tengah disiapkan adalah penyisiran wilayah dan vaksinasi rabies massal bagi hewan peliharaan.

“Ini bukan hanya tanggung jawab pekon. Kita butuh keterlibatan semua pihak, termasuk relawan dan OPD lintas sektor,” ujarnya.

Alamsyah menjelaskan, anjing yang terinfeksi rabies biasanya menunjukkan gejala seperti agresivitas ekstrem, air liur berlebih, takut cahaya, hingga menyerang tanpa sebab. Warga diminta tidak mendekati hewan yang menunjukkan tanda-tanda tersebut dan segera melapor ke posko pengaduan.

“Rabies bukan penyakit biasa. Jika tidak segera ditangani, bisa berakibat fatal,” imbuhnya.

Pemerintah Pekon Negeri Jaya membuka posko pengaduan sementara sebagai pusat informasi dan respon cepat. Selain itu, edukasi warga soal pencegahan rabies juga akan digencarkan melalui pertemuan warga dan penyuluhan door to door.

Rabies sendiri adalah penyakit mematikan yang ditularkan melalui air liur hewan yang terinfeksi. Meski bisa dicegah dengan vaksinasi, penyakit ini hampir selalu berakhir fatal jika gejalanya sudah muncul.

Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan ratusan kasus gigitan hewan penular rabies terjadi setiap tahun di Indonesia. Lampung Barat termasuk daerah yang masih rawan, terutama di wilayah pedesaan.

“Langkah kita ke depan tak hanya penanganan, tapi juga pencegahan. Edukasi harus jalan,” pungkas Alamsyah. (adi/nopri)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan