Parosil Apresiasi Pengangkatan Angkon Muakhi Tiga Perwira TNI

Tiga perwira TNI Kodim 0422LB diangkat sebagai saudara (Angkon Muakhi) kepaksian pernong oleh Sultan Sekala Brak ke-23, raja Edwarsyah Pernong, di Lamban Dalom. Foto Dok--
SUKAU- Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus, memberikan apresiasi atas penganugerahan gelar adat dan pengangkatan sebagai saudara (Angkon Muakhi) kepada tiga perwira TNI oleh Sultan Sekala Brak ke-23, Pangeran Edwarsyah Pernong, S.H., M.H., yang berlangsung di Lamban Dalom, Pekon Balak, Kecamatan Batu Brak, Minggu malam (29/6/2025).
Ketiganya adalah Letkol Inf Rinto Wijaya, S.A.P., M.I.Pol., M.Han. mantan Dandim 0422/LB, Letkol Inf Rizki Kurniawan, S.Hub.Int yang kini menjabat Dandim 0422/LB dan Letkol Armed Roni Hermawan, S.H., M.M.
Parosil menyebut, selain bentuk penghargaan atas kontribusi mereka selama bertugas di Lampung Barat dan Pesisir Barat, penganugerahan ini juga menjadi ruang strategis untuk memperluas peran tokoh militer dalam menjaga harmoni sosial dan ketahanan wilayah berbasis budaya.
“Tentu ini bukan hanya simbol. Ini adalah bentuk kepercayaan adat kepada tokoh-tokoh yang dinilai mampu menjaga hubungan baik dan bisa berkontribusi lebih luas,” ujar Parosil.
Menurutnya, Angkon Muakhi adalah langkah nyata pelestarian adat istiadat yang relevan dengan konteks sosial saat ini dimana kolaborasi antara tokoh adat, pemerintah, dan TNI sangat diperlukan, terutama dalam menjaga kesatuan dan ketahanan sosial di daerah.
“Pengangkatan saudara ini jangan berhenti hanya pada malam ini. Harus berlanjut jadi relasi yang kuat. Ada tanggung jawab setelah mendapat kepercayaan. Apalagi ini diberikan langsung oleh Kepaksian Pernong yang punya akar sejarah panjang di Lampung Barat,” kata Parosil.
Parosil menegaskan, peran strategis Kepaksian Pernong bukan hanya menjaga nilai adat, tapi juga ikut memperkuat pondasi kebangsaan. Karena itu, ia berharap para tokoh yang menerima gelar adat dan piagam kehormatan mampu menunjukkan kontribusi nyata di tengah masyarakat.
“Gelar ini bisa menjadi ruang baru untuk membangun kepercayaan masyarakat. Termasuk jadi penghubung antara nilai adat dan arah pembangunan. Masyarakat perlu contoh konkret, bukan hanya simbol budaya,” tutupnya.
Penganugerahan ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan sosial-budaya yang rutin dilaksanakan oleh Kepaksian Pernong sebagai bentuk pelestarian nilai adat Sekala Brak, sekaligus memperkuat hubungan lintas sektor di Lampung Barat. (edi/lusiana)