Pemindahan ASN ke IKN Masih Menunggu Arahan Presiden

IKN Foto Kementerian Pariwisata dan Energi--
Radarlambar.bacakoran.co – Rencana relokasi aparatur sipil negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara (IKN) hingga kini belum menemui kepastian. Pemerintah masih menunggu keputusan langsung dari Presiden terkait jadwal dan mekanisme pemindahan.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menegaskan bahwa proses pemetaan pegawai sudah diminta untuk segera dilakukan oleh masing-masing instansi. Hal ini menjadi langkah awal untuk menyesuaikan struktur organisasi baru yang muncul pasca perubahan kementerian dan lembaga.
Pemetaan ini diperlukan lantaran sejumlah instansi kini mengalami restrukturisasi. Beberapa di antaranya bahkan membagi formasi pegawai menjadi dua atau tiga unit kerja berbeda. Oleh karena itu, penyusunan ulang formasi dianggap penting sebelum perpindahan dilakukan.
Sementara itu, belum ada informasi resmi mengenai perpindahan pegawai dari lembaga-lembaga tertentu, termasuk Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Kementerian PANRB juga belum menerima arahan teknis lebih lanjut untuk kelompok pegawai tersebut.
Sebelumnya, pemindahan ASN ke IKN sempat direncanakan dimulai pada Januari 2025. Namun, rencana tersebut mengalami penundaan. Kementerian PANRB dalam surat resminya tertanggal 24 Januari 2025 menyebutkan bahwa konsolidasi internal dalam penataan organisasi dan tata kerja masih berlangsung.
Selain itu, proses pembangunan infrastruktur di IKN, termasuk kantor dan hunian ASN, masih dalam tahap penyempurnaan. Penyesuaian ini juga berkaitan dengan perubahan jumlah kementerian dan lembaga pasca kabinet baru terbentuk.
Kementerian menyebut bahwa perubahan struktur ini berpengaruh langsung terhadap pembagian tugas, fungsi kelembagaan, serta pengisian jabatan. Beberapa ASN yang sebelumnya telah ditetapkan untuk berpindah ke IKN, kini harus menyesuaikan posisi akibat perpindahan struktur organisasi.
Sementara dari pihak Otorita IKN, diperkirakan pemindahan ASN kemungkinan baru dapat dimulai setelah Lebaran 2025 atau sekitar bulan April. Prediksi ini muncul karena sejumlah tahapan teknis belum bisa diselesaikan pada awal tahun. (*/rinto)