Waspadai Kebocoran Data, Ini Cara Cek Email dan Akun yang Mungkin Terdampak

Ilustrasi pencurian data pribadi. Dok. Pixabay--
Radarlambar.bacakoran.co- Kebocoran data pribadi kini menjadi ancaman serius di era digital. Meningkatnya aktivitas online turut membuka celah bagi pihak tak bertanggung jawab untuk membobol informasi sensitif pengguna. Ratusan juta data dari berbagai layanan kerap diperjualbelikan di pasar gelap digital.
Sebagai pengguna, langkah pencegahan dan deteksi dini menjadi kunci. Salah satu cara paling efektif adalah memeriksa apakah akun atau email kita sudah menjadi korban kebocoran. Jika ditemukan indikasi kebocoran, disarankan untuk segera mengganti kata sandi dan mengaktifkan lapisan keamanan tambahan seperti autentikasi dua langkah.
Berikut adalah beberapa layanan yang bisa digunakan untuk mengecek apakah data pribadi telah bocor:
PeriksaData
Merupakan situs buatan komunitas ethical hacker Indonesia yang menyediakan layanan gratis untuk memeriksa kebocoran data berdasarkan alamat email. Cukup masukkan email pada laman utama situs, lalu klik tombol periksa untuk melihat riwayat pelanggaran data, termasuk sumber dan jenis data yang bocor.
Avast Hack Check
Layanan dari penyedia antivirus Avast ini memungkinkan pengguna mengecek potensi kebocoran data melalui email. Dengan mengunjungi situs resmi dan memasukkan alamat email, pengguna akan mendapatkan laporan singkat apakah ada pelanggaran data yang melibatkan akun tersebut. Hasil yang lebih rinci akan dikirimkan ke email pengguna.
Have I Been Pwned
Situs ini sudah dikenal luas secara global sebagai alat pendeteksi kebocoran data. Pengguna hanya perlu memasukkan email untuk mengetahui apakah alamat tersebut pernah muncul dalam insiden pelanggaran data yang telah dipublikasikan. Situs ini juga menampilkan layanan dan platform yang terkait dalam insiden tersebut.
Fitur Keamanan Google
Bagi pengguna akun Google, tersedia fitur pemantauan keamanan secara otomatis. Melalui pengaturan akun, pengguna dapat mengakses bagian keamanan untuk melihat apakah sistem mendeteksi aktivitas mencurigakan, termasuk notifikasi bila ada kebocoran data dari layanan pihak ketiga.
Dengan memanfaatkan berbagai platform tersebut, masyarakat bisa lebih sigap dalam menghadapi ancaman siber. Pemeriksaan secara berkala sangat disarankan, terutama jika sering menggunakan berbagai layanan online yang mengharuskan verifikasi data pribadi.(*)