Meta Percepat Langkah ke Era Superintelligence, Investor Mulai Waspada

Foto: CEO Facebook Mark Zuckerberg. (AP/Mark--

Radarlambar.bacakoran.co– Meta semakin menunjukkan keseriusannya dalam pengembangan kecerdasan buatan tingkat lanjut. Perusahaan teknologi yang membawahi Facebook, Instagram, dan WhatsApp itu kini mengarahkan fokusnya pada pengembangan superintelligence, sebuah bentuk kecerdasan buatan yang diyakini akan melampaui kemampuan manusia.

Dalam memo internal yang beredar pada akhir Juli 2025, Meta mengungkapkan bahwa sistem AI yang sedang dikembangkan mulai menunjukkan kemampuan melakukan perbaikan mandiri. Meskipun kemajuannya masih berlangsung perlahan, perkembangan ini dianggap sebagai pertanda bahwa era superintelligence bukan lagi sekadar teori, melainkan kemungkinan nyata dalam waktu dekat.

Langkah ini memperkuat posisi Meta sebagai salah satu pemain terdepan dalam kompetisi global teknologi kecerdasan buatan. Strategi perusahaan mencakup perekrutan agresif terhadap pakar AI dari perusahaan kompetitor seperti OpenAI, serta akuisisi sejumlah startup AI potensial. Pendekatan tersebut bertujuan mempercepat penguasaan teknologi, sekaligus membangun infrastruktur yang mendukung perkembangan AI dalam jangka panjang.

Berbeda dari pendekatan perusahaan teknologi lainnya, Meta merancang superintelligence bukan untuk sepenuhnya menggantikan peran manusia dalam sistem kerja, tetapi untuk memperkuat kapasitas individu. Gagasan ini mengusung konsep personal superintelligence—yakni kecerdasan buatan canggih yang dapat dimanfaatkan oleh setiap orang dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari asisten digital hingga pengambilan keputusan berbasis data.

Namun, potensi kemunculan kecerdasan buatan yang begitu kuat tentu menghadirkan tantangan serius. Meta menyadari bahwa risiko keamanan dan etika akan menjadi isu utama yang harus ditangani sejak awal. Oleh karena itu, perusahaan berkomitmen melakukan mitigasi secara hati-hati dan mempertimbangkan selektivitas dalam membuka akses publik terhadap kemampuan superintelligence tersebut.

Di sisi lain, laporan keuangan Meta menunjukkan performa yang lebih tinggi dari ekspektasi analis pasar. Perusahaan berhasil mencatatkan laba per saham sebesar US$7,14 dan pendapatan mencapai US$47,52 miliar dalam kuartal kedua 2025. Angka tersebut mengungguli prediksi pasar dan mendorong kenaikan signifikan pada nilai saham perusahaan di bursa.

Meski begitu, belanja modal Meta yang terus membesar tetap menjadi perhatian utama kalangan investor. Dana dalam jumlah besar telah digelontorkan untuk membangun pusat data, infrastruktur AI, serta mendanai proyek-proyek penelitian jangka panjang. Investor kini mulai menuntut transparansi lebih lanjut terkait efisiensi penggunaan anggaran tersebut dan sejauh mana teknologi AI yang dikembangkan mampu memberikan dampak pada pertumbuhan pendapatan riil.

Beberapa analis menilai bahwa investasi Meta dalam sektor periklanan berbasis AI mulai menunjukkan hasil yang menjanjikan. Namun, tekanan terhadap efisiensi pengeluaran tetap tinggi, terutama karena ambisi Meta yang berskala global dan sangat mahal. Proyeksi pendapatan untuk kuartal ketiga 2025 diperkirakan berkisar antara US$47,5 hingga US$50,5 miliar, mencerminkan optimisme perusahaan terhadap keberlanjutan momentum pertumbuhan.

Dengan kemajuan teknis yang sedang berlangsung dan strategi investasi yang agresif, dekade ini dinilai akan menjadi masa krusial dalam penentuan arah dan peran teknologi superintelligence dalam kehidupan manusia. Meta kini berada di jalur penentu untuk menghadirkan AI bukan hanya sebagai alat bantu, tetapi sebagai katalis perubahan besar dalam relasi manusia dan mesin.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan