Pawai Pro-Permukiman Yahudi di Dekat Gaza Picu Kekhawatiran Baru

Pawai Pro-Permukiman Yahudi di Dekat Gaza Picu Kekhawatiran Baru. Foto/net--

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Awal Agustus 2025, ratusan warga Israel dan kelompok sayap kanan menggelar pawai di wilayah dekat perbatasan Gaza. Aksi ini menyerukan pembangunan kembali permukiman Yahudi di wilayah tersebut, hanya beberapa pekan setelah serangan militer intensif Israel mengguncang Gaza.

Dalam demonstrasi yang digelar di dekat pagar pembatas, para peserta membawa bendera Israel dan spanduk bertuliskan slogan-slogan yang menegaskan klaim kepemilikan atas tanah Gaza. Narasi yang muncul dalam aksi tersebut menggambarkan wilayah Gaza sebagai kawasan yang telah “kosong” dari warga Palestina dan siap dihuni kembali oleh komunitas Yahudi.

Tidak hanya dari masyarakat sipil, dukungan terhadap seruan ini juga datang dari kalangan politikus. Beberapa anggota parlemen Israel dari partai-partai sayap kanan turut hadir dan bahkan menyampaikan pidato yang mendukung gagasan pembangunan permukiman serta pos militer di wilayah Gaza.

Pernyataan-pernyataan tersebut memunculkan kekhawatiran di tengah proses pemulihan Gaza yang masih jauh dari tuntas. Ribuan warga Palestina kehilangan nyawa, dan banyak lainnya terpaksa tinggal di kamp pengungsian. Sebagian besar infrastruktur hancur, dan kebutuhan dasar seperti air bersih, obat-obatan, serta perawatan medis masih sangat terbatas.

Di tengah situasi tersebut, komunitas internasional menyuarakan keprihatinan mendalam. Organisasi internasional termasuk PBB dan Uni Eropa menyatakan bahwa upaya untuk membangun kembali permukiman Yahudi di Gaza dapat melanggar hukum internasional serta mengancam stabilitas kawasan secara jangka panjang. Mereka menyerukan agar Israel mematuhi kewajiban kemanusiaan dan menghindari tindakan yang dapat memperburuk situasi.

Sementara itu, proses diplomatik menuju solusi dua negara kian sulit dijalankan. Konflik berkepanjangan, pernyataan kontroversial, dan retorika aneksasi yang menguat menjadikan prospek perdamaian semakin menjauh. Para tokoh Palestina menilai langkah ini sebagai bagian dari strategi yang lebih luas untuk menghapus identitas dan keberadaan rakyat Palestina di Gaza.

Militer Israel belum memberikan tanggapan resmi terkait aksi pawai dan seruan pembangunan permukiman. Namun, meningkatnya wacana penguasaan kembali wilayah Gaza oleh kelompok-kelompok tertentu memunculkan pertanyaan besar mengenai arah kebijakan jangka panjang Israel terhadap wilayah tersebut. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan