Konvensi Sains Terbesar Sepanjang Sejarah Indonesia Resmi Dibuka Presiden Prabowo di ITB

Foto: CNBC Indonesia--

Radarlambar.bacakoran.co– Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara resmi membuka Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri (KSTI) 2025 di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Institut Teknologi Bandung, Kamis (7/8/2025). Konvensi ini tercatat sebagai yang terbesar dalam sejarah Indonesia, menghimpun lebih dari 3.000 peserta dari lintas sektor, termasuk ilmuwan, pelaku industri, pejabat negara, hingga diaspora.

Dengan mengangkat tema "Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi Melalui Penguasaan Sains dan Teknologi", KSTI diarahkan menjadi forum strategis untuk mempercepat transformasi struktural ekonomi nasional, khususnya melalui pendekatan berbasis riset, inovasi, dan industrialisasi bernilai tambah. Konvensi ini dinilai krusial untuk menjawab tantangan deindustrialisasi serta memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok teknologi global.

Transformasi ekonomi yang ditekankan dalam forum ini tidak hanya berkutat pada aspek pertumbuhan, tetapi juga pada peningkatan kompleksitas ekonomi. Visi yang dibawa adalah transisi dari ekonomi berbasis ekstraksi sumber daya ke ekonomi manufaktur dan teknologi tinggi, sebagai langkah penting untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen.

Selama tiga hari penyelenggaraan, KSTI akan memfokuskan agenda diskusi dan kolaborasi pada delapan sektor prioritas: pangan, energi, kesehatan, pertahanan, maritim, hilirisasi dan industrialisasi, digitalisasi (termasuk AI dan semikonduktor), serta material dan manufaktur maju. Sektor-sektor tersebut dipilih berdasarkan urgensi strategis menuju kemandirian teknologi dan daya saing industri nasional.

Pemerintah menempatkan KSTI sebagai ruang konsolidasi aktor-aktor riset, kebijakan, dan dunia usaha. Forum ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan inisiatif konkret yang mendorong terbentuknya kontrak intelektual antara pemangku kepentingan untuk mengakselerasi integrasi antara hasil riset dan kebutuhan pasar. Pendekatan ini diharapkan mampu mendorong agar hasil penelitian tidak hanya berhenti di publikasi akademik, namun dapat diimplementasikan secara luas dalam sektor industri dan kehidupan masyarakat.

Sejumlah tokoh penting turut menghadiri pembukaan KSTI 2025, antara lain Menteri Keuangan, Menko Perekonomian, Menteri Kesehatan, Menteri Pertahanan, serta jajaran direksi BUMN strategis. Konvensi juga diwarnai oleh kehadiran ilmuwan dan akademisi kelas dunia, termasuk dua penerima Nobel dan sejumlah profesor dari institusi riset global.

Tak hanya menjadi forum diskusi, KSTI juga menghadirkan pameran riset dan teknologi, yang menampilkan lebih dari 400 karya inovatif dari lembaga penelitian, perguruan tinggi, serta industri nasional. Teknologi yang ditampilkan mencakup solusi energi terbarukan, perangkat inspeksi mutakhir, serta sistem manufaktur canggih.

Rangkaian acara juga mencakup diskusi panel tematik, sesi eksekutif lintas kementerian, hingga pemberian penghargaan BRIN Award bagi institusi dan karya ilmiah terbaik. Penyelenggaraan konvensi ini sekaligus menjadi bagian dari peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional yang jatuh pada 10 Agustus, yang tahun ini dikemas secara kolaboratif dan transformatif.

Dengan terselenggaranya KSTI 2025, pemerintah berharap dapat memperkuat fondasi pembangunan sumber daya manusia unggul yang mampu menghadirkan solusi berbasis teknologi dan inovasi, sebagai pondasi menuju kedaulatan industri nasional.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan