Kenaikan Harga Beras, Bisa Dipicu Karena Petani Belum Musim Panen Padi
1202--
PESISIR TENGAH – Masih banyaknya petani padi di Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) yang belum memasuki musim panen, tentunya akan mempengaruhi kondisi kebutuhan beras di pasaran. Bahkan, bisa berdampak terhadap kenaikan harga beras. Meski diwilayah Kabupaten Pesbar ini kondisi harga beras sebelumnya sempat mengalami kenaikan bahkan berkisar hingga Rp15-16 ribu perkilogram di tingkat warung pengecer, tentu dimungkinkan karena harga beras ditingkat pengepul (kios) juga sudah mengalami kenaikan.
Menanggapi hal itu, Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura, Muchtar Husin, S.P., mendampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pesbar, Unzir, S.P., mengaku, kenaikan harga beras dipasaran biasanya terjadi karena terdapat beberapa faktor, salah satunya yang sangat mempengaruhi yakni belum masuknya musim panen padi.
“Sehingga, saat belum memasuki musim panen padi tersebut, biasanya stok kebutuhan beras sudah mulai berkurang, sehingga harga beras pun ikut naik,” katanya.
Namun, kata dia, saat sudha memasuki musim panen padi, kondisi harga beras akan mengalami penurunan yang signifikan, karena memang stok kebutuhannya berlimpah. Tetapi, terkait dengan kenaikan harga beras seperti di Kabupaten Pesbar ini bukan hanya karena faktor petani belum musim panen saja, tetapi bisa juga karena faktor pemicu lainnya. Untuk di Kabupaten Pesbar ini mudah-mudahan tetap aman dan tidak terlalu berdampak terhadap masyarakat.
“Walaupun sempat mengalami kenaikan, mungkin itu juga tidak berselang lama. Mudah-mudahan dalam waktu dekat petani di Kabupaten Pesbar juga sudah banyak yang panen padi,” jelasnya.
Sehingga, masih kata dia, saat musim panen padi itu mudah-mudahan kebutuhan maupun harga beras bisa kembali stabil sampai dengan menjelang Ramadhan maupun hingga Idul Fitri mendatang. Terlebih, Kabupaten Pesbar ditahun 2024 ini juga telah menargetkan untuk sasaran produksi padi khusus untuk Gabah Kering Panen (GKP) itu bisa mencapai 62.973 ton.
“Seperti diketahui bersama bahwa tahun 2024 ini, Pemkab Pesbar menargetkan sasaran produksi padi itu mencapai 62.973 ton dari total seluruh luasan lahan sawah yang ada di Kabupaten Pesbar ini. Karena itu, mudah-mudahan kebutuhan beras di Pesbar tetap aman dan harganya tetap stabil,” pungkasnya. (*)