Curug Parigi, Niagara Mini dari Bekasi yang Memikat Wisatawan

CURUG PARIGI : Air terjun di Bekasi ini kerap dijuluki Niagaranya Indonesia. Foto Net--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Siapa sangka, di tengah pesatnya pertumbuhan industri dan permukiman padat di Bekasi, terselip sebuah surga kecil yang memanjakan mata? Di kawasan Bantar Gebang, tepatnya di Desa Cikiwul, Kecamatan Bantar Gebang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terdapat destinasi wisata alam yang semakin popular yakni Curug Parigi. Air terjun ini kerap dijuluki “Niagara-nya Indonesia” karena bentuk alirannya yang melebar menyerupai air terjun terkenal di perbatasan Amerika Serikat dan Kanada itu.
Keunikan bentuk dan keindahan panorama sekitarnya menjadikan Curug Parigi sebagai magnet bagi pecinta alam, fotografer, hingga masyarakat perkotaan yang ingin sejenak rehat dari rutinitas dan polusi kota. Dengan akses yang relatif mudah dijangkau dari pusat Kota Bekasi, destinasi ini kian digandrungi, khususnya oleh warga Jabodetabek yang ingin berlibur tanpa harus menempuh perjalanan jauh ke daerah pegunungan.
Air Terjun yang Lebar, Tidak Terlalu Tinggi, Tapi Memesona
Tidak seperti air terjun pada umumnya yang memiliki ketinggian mencolok, Curug Parigi justru menarik perhatian berkat aliran airnya yang lebar dan membentang. Tingginya hanya berkisar antara 3 hingga 5 meter, namun panjang alirannya mencapai belasan meter, membentuk bentangan menyerupai tirai air yang mengalir dari tebing datar. Bentuk ini memberikan kesan megah dan dramatis, apalagi ketika debit air sedang tinggi, seperti saat musim hujan.
Lanskap di sekitarnya juga masih tergolong asri, dengan vegetasi alami dan aliran sungai yang menambah kesejukan suasana. Banyak pengunjung yang datang sekadar untuk duduk-duduk di tepian, mencelupkan kaki ke air, atau berswafoto dengan latar air terjun yang menawan.
Akses Mudah, Perjalanan Singkat dari Kota
Letaknya yang hanya berjarak sekitar 15 kilometer dari pusat Kota Bekasi membuat Curug Parigi menjadi salah satu tujuan wisata akhir pekan yang ideal. Setelah memasuki area perkampungan, kendaraan harus diparkir di tempat yang telah disediakan, lalu pengunjung berjalan kaki menyusuri jalan setapak untuk mencapai titik air terjun.
Jalur menuju curug ini cukup mudah dilalui, meski saat musim hujan beberapa bagian jalan bisa menjadi licin. Disarankan bagi pengunjung untuk memakai alas kaki yang nyaman dan anti selip. Waktu tempuh dari parkiran ke lokasi utama sekitar 10–15 menit berjalan kaki, menjadikannya ramah untuk wisata keluarga.
Fasilitas Sederhana, Tiket Ramah di Kantong
Sebagai objek wisata yang masih dikelola secara swadaya oleh warga setempat, fasilitas di Curug Parigi terbilang sederhana namun cukup memadai. Terdapat area parkir, beberapa warung makan yang menjajakan makanan ringan dan minuman segar, serta tempat duduk seadanya untuk beristirahat. Harga tiket masuk ke kawasan ini juga sangat terjangkau.
Beberapa pedagang lokal juga menyediakan jajanan khas Sunda seperti gorengan, mie rebus, dan es kelapa muda. Meski belum tersedia toilet permanen atau ruang bilas, sebagian pengunjung tetap merasa nyaman berlama-lama di lokasi karena keindahan alamnya yang jarang dijumpai di kawasan sekitarnya.