Pekon Trimulyo Gencar Edukasi Cegah Stunting, Sasar Ibu Hamil dan Remaja Pranikah

Sosialisasi dan edukasi stunting di balai Pekon, Pekon Trimulyo kecamatan gedung Surian. Foto dok--
GEDUNGSURIAN – Langkah nyata untuk mencetak generasi yang sehat dan bebas stunting terus dilakukan Pemerintah Pekon Trimulyo, Kecamatan Gedung Surian, Lampung Barat. DIbalai pekon setempat menjadi pusat kegiatan sosialisasi penanganan stunting yang menyasar dua kelompok penting: ibu hamil dan remaja pranikah.
Sejak pagi, para peserta tampak berdatangan. Ibu-ibu hamil dengan perut membuncit duduk berdampingan dengan remaja yang tengah mempersiapkan masa pernikahan. Mereka membawa semangat dan rasa ingin tahu tinggi untuk memahami bagaimana mencegah stunting sejak dini.
Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan bagian dari gerakan besar memutus mata rantai stunting di wilayah pedesaan. Pemerintah Pekon Trimulyo menggandeng tenaga ahli gizi dari Puskesmas Gedung Surian, pendamping desa, serta perangkat kecamatan untuk memastikan pesan yang disampaikan tepat sasaran.
Pj Peratin Trimulyo, Buchori, S.P., menegaskan bahwa keluarga adalah garda terdepan dalam memastikan tumbuh kembang anak optimal. Menurutnya, kesadaran ibu hamil dan calon pengantin mengenai gizi, pola hidup sehat, dan perawatan kehamilan adalah investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa. “Anak sehat lahir dari keluarga yang peduli sejak awal,” ujarnya dalam sambutan.
Sesi materi inti dipandu oleh dr. Tri Ningsih. Ia mengurai stunting dari akar masalah hingga dampak panjangnya bagi perkembangan fisik dan kecerdasan anak. Peserta dibuat tersadar bahwa stunting bukan sekadar masalah tinggi badan yang terhambat, tetapi juga menyangkut masa depan anak dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan kualitas hidup.
Dokter Tri juga mengajak peserta untuk aktif bertanya. Pertanyaan yang muncul beragam, mulai dari menu sehat untuk ibu hamil, pentingnya asam folat, hingga cara menjaga kesehatan selama masa pranikah. “Makanan bergizi tidak harus mahal. Yang penting tepat kandungan dan seimbang,” tegasnya sambil memberi contoh menu harian sederhana.
Sosialisasi ini juga menjadi ajang diskusi hangat antara warga dan tenaga kesehatan. Banyak peserta yang mengaku baru mengetahui bahwa pola makan selama masa pranikah juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan janin di kemudian hari.
Camat Gedung Surian melalui Kasi Pemerintahan dan Pemberdayaan Masyarakat, Setyadi Efendi, mengapresiasi kegiatan ini. Ia menyebut Pekon Trimulyo sebagai contoh pekon yang aktif mendukung program prioritas nasional penurunan angka stunting.
Dengan antusiasme peserta yang tinggi, kegiatan ini diharapkan mampu membentuk kesadaran kolektif bahwa mencegah stunting harus dimulai sejak sebelum pernikahan. Trimulyo ingin membuktikan bahwa desa kecil pun bisa melahirkan generasi sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi di masa depan. (rinto/nopri)