Tanjungraya Dorong Budaya Baca di Masyarakat

Peratin Tanjungraya, Kecamatan Sukau, Johan Safri menerima piagam penghargaan usai pekon yang di pimpinnya meraih juara harapan pada Lomba Perpustakaan Pekon tingkat kabupaten tahun 2025. Foto Dok--
SUKAU - Pemerintah Pekon Tanjungraya, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat, sukses menorehkan prestasi dengan meraih juara harapan pada Lomba Perpustakaan Pekon tingkat kabupaten tahun 2025.
Ajang yang diinisiasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Lampung Barat ini tak sekadar menjadi panggung kompetisi antar pekon, tetapi juga momentum menghidupkan kembali budaya baca hingga ke lapisan masyarakat terbawah.
Peratin Tanjungraya, Johan Safri, mengatakan, capaian tersebut menjadi bukti bahwa perpustakaan pekon dapat berkembang menjadi ruang publik yang mendidik, inklusif, dan relevan dengan kebutuhan warga.
“Kami tidak memandang lomba ini hanya sebagai ajang seremonial. Justru prestasi ini menjadi pemacu agar perpustakaan benar-benar bermanfaat dan digunakan oleh masyarakat luas,” ujar Johan, Rabu (13/8/2025).
Johan mengakui, selama ini perpustakaan pekon kerap dipandang sebelah mata. Namun dengan penataan yang lebih baik, Tanjungraya membuktikan bahwa perpustakaan desa bisa menjadi ruang alternatif belajar bagi anak-anak dan warga yang haus informasi.
Sejumlah fasilitas telah ditingkatkan, mulai dari koleksi buku yang lebih beragam, penataan ruang baca yang nyaman, hingga akses ramah anak dan pelajar. Tak hanya itu, pihaknya juga menjalin kerja sama dengan kader PKK, karang taruna, dan tokoh literasi lokal untuk menghidupkan aktivitas di perpustakaan.
“Kami ingin perpustakaan ini hidup. Ada diskusi, belajar kelompok, bahkan pelatihan keterampilan. Jadi tidak hanya rak buku yang penuh debu,” tambah Johan.
Memahami perubahan zaman, pemerintah pekon juga mulai mempertimbangkan penambahan fasilitas digital dan akses internet sederhana di ruang perpustakaan. Tujuannya agar generasi muda tidak hanya menggunakan gawai untuk hiburan, tetapi juga terbiasa mencari informasi edukatif dari sumber terpercaya.
“Kita ingin anak-anak muda diarahkan ke hal-hal yang bermanfaat. Perpustakaan ini harus jadi jembatan antara buku cetak dan dunia digital,” ujarnya.
Lomba Perpustakaan Pekon tingkat Kabupaten Lampung Barat tahun ini menilai tidak hanya kelengkapan koleksi, tetapi juga aktivitas, peran masyarakat, dan inovasi pengelola. Bagi Johan, raihan juara harapan adalah awal dari perjalanan panjang membangun masyarakat yang melek informasi.
“Kami mulai dari pekon. Kalau masyarakat bawah sudah akrab dengan perpustakaan, dampaknya akan besar bagi kemajuan pendidikan di Lampung Barat,” pungkasnya. (edi/lusiana)