Selandia Baru Pertimbangkan Akui Palestina di Tengah Krisis Gaza

Selandia Baru Pertimbangkan Akui Palestina di Tengah Krisis Gaza. Foto/net--
RADARLAMBARBACAKORAN.CO – Pemerintah Selandia Baru memberikan kritik keras terhadap kebijakan Israel yang memperluas operasi militer di Gaza. Langkah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dinilai telah melewati batas dan memperburuk situasi kemanusiaan di wilayah tersebut.
Tindakan militer Israel yang menargetkan penguasaan penuh Kota Gaza dan penghancuran Hamas tetap dijalankan meski gelombang tekanan internasional terus meningkat. Beberapa negara dan organisasi global telah menyerukan penghentian perang demi menyelamatkan warga sipil.
Pakar yang didukung PBB mengungkapkan adanya krisis kelaparan yang meluas di Gaza akibat pembatasan ketat bantuan kemanusiaan. Situasi ini memperburuk penderitaan warga Palestina yang telah mengalami kehancuran infrastruktur dan kekurangan pasokan kebutuhan dasar.
Konflik yang berlangsung sejak Oktober 2023 bermula dari serangan besar-besaran Hamas terhadap Israel. Serangan tersebut memicu operasi militer besar yang hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.
Selandia Baru menilai bahwa upaya militer yang terus diperluas berpotensi memperpanjang konflik dan meningkatkan korban jiwa. Pemerintah negara tersebut mulai mempertimbangkan langkah diplomatik yang dapat memberikan tekanan terhadap Israel.
Salah satu opsi yang tengah dibahas adalah pengakuan resmi terhadap negara Palestina. Langkah ini akan menempatkan Selandia Baru sejajar dengan sejumlah negara Barat lainnya seperti Australia, Kanada, Prancis, dan Inggris yang telah memberikan pengakuan serupa.
Menteri Luar Negeri Selandia Baru menyatakan bahwa keputusan akhir terkait pengakuan Palestina akan diambil pada September mendatang. Proses ini mencakup penentuan waktu dan mekanisme implementasi kebijakan tersebut.
Dengan sikap ini, Selandia Baru menunjukkan peran aktifnya dalam diplomasi internasional terkait konflik Israel–Palestina. Keputusan yang diambil nantinya diharapkan dapat memberikan kontribusi pada upaya perdamaian di kawasan yang selama puluhan tahun dilanda ketegangan. (*)