Program Asuransi Nelayan Dihentikan

ASURANSI : Tidak ada nelayan di Pesisir Barat terdaftar Asuransi. Foto Yogi--

PESISIR TENGAH – Program asuransi nelayan yang selama ini menjadi bentuk perlindungan bagi para nelayan di Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), kini tidak lagi berjalan. Hingga awal September 2025, Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Pesbar mencatat bahwa tidak ada satu pun nelayan yang terdaftar dalam program asuransi nelayan, baik dari pemerintah pusat maupun Pemerintah Provinsi Lampung.

Kepala Dinas Perikanan Pesbar, Armen Qodar, S.P., M.M., mengatakan, masa berlaku asuransi bagi 100 orang nelayan yang sebelumnya terdaftar dalam program tersebut telah berakhir pada pertengahan Juli 2025. Dengan demikian, kini para nelayan di wilayah tersebut tidak lagi memiliki perlindungan asuransi yang sebelumnya disediakan oleh pemerintah.

“Sebelumnya memang ada 100 orang nelayan yang terdaftar sebagai peserta program asuransi nelayan. Namun masa berlaku asuransi mereka telah habis pada pertengahan Juli lalu, dan sampai saat ini belum ada kelanjutan program dari pemerintah,” kata dia.

Dijelaskannya, pada tahun ini, baik pemerintah pusat maupun Pemerintah Provinsi Lampung tidak lagi menggulirkan program asuransi nelayan yang sebelumnya menjadi bagian dari upaya perlindungan sosial bagi masyarakat pesisir. Hal ini tentunya menimbulkan kekhawatiran, mengingat pekerjaan sebagai nelayan memiliki risiko tinggi terutama saat melaut di tengah cuaca ekstrem.

“Program ini sangat penting karena memberikan perlindungan bagi nelayan yang menghadapi risiko besar saat menjalankan tugasnya di laut. Dengan tidak adanya program ini, maka secara tidak langsung para nelayan kita kembali dalam kondisi rawan tanpa jaminan perlindungan,” jelasnya.

Menurutnya, manfaat dari program asuransi nelayan sangat besar. Selain memberikan santunan kematian akibat kecelakaan kerja sebesar Rp20 juta, program ini juga mencakup santunan berkala sebesar Rp12 juta dan bantuan biaya pemakaman sebesar Rp10 juta.

“Program ini benar-benar memberikan manfaat nyata bagi nelayan dan keluarganya, terutama ketika terjadi musibah. Karena itu, kami berharap besar agar program ini dapat kembali dilanjutkan oleh pemerintah pusat maupun provinsi,” tambahnya.

Ia menilai, perlindungan terhadap nelayan semestinya menjadi prioritas, mengingat sektor perikanan memiliki peranan penting dalam mendukung ketahanan pangan dan ekonomi daerah.

“Tanpa adanya perlindungan seperti asuransi, para nelayan akan menghadapi tekanan yang lebih besar dalam menjalankan aktivitas mereka sehari-hari,” pungkasnya. (yogi/*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan