Warga Sukaraja Keluhkan Jaringan Listrik

Ilustrasi Jaringan Listrik PLN--

WAYTENONG – Warga di dua pemangku, yakni Margajaya dan Margajadi, yang berada di wilayah Pekon Sukaraja, Kecamatan Waytenong, Kabupaten Lampung Barat, mengeluhkan kondisi jaringan listrik yang hingga kini belum maksimal. Meskipun kedua wilayah tersebut telah lama tersambung dengan jaringan listrik dari PT PLN (Persero), namun kualitas dan keamanannya dinilai masih jauh dari standar ideal.

Menurut keterangan Kepala Pemangku Margajaya, Soekarno, salah satu permasalahan utama adalah penggunaan kabel induk yang belum sesuai standar teknis, serta tidak adanya tiang listrik sebagai penyangga kabel, sehingga kabel hanya menggantung seadanya dari satu titik ke titik lainnya. Kondisi tersebut bukan hanya mengurangi kualitas daya listrik yang diterima masyarakat, tetapi juga berpotensi membahayakan keselamatan, terutama saat musim hujan dan angin kencang.

"Listrik di sini sering tidak stabil. Daya yang masuk ke rumah-rumah warga lemah, sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan secara maksimal, padahal hampir semua warga menggunakan alat elektronik yang membutuhkan daya cukup besar,” ujar Soekarno kepada Radar Lambar.

Ia menambahkan bahwa di dua pemangku tersebut, saat ini terdapat sekitar 125 Kepala Keluarga (KK) yang secara rutin menggunakan layanan PLN dan tetap membayar tagihan listrik sesuai tarif yang berlaku. Dengan jumlah konsumen sebanyak itu, menurutnya, sudah sangat layak jika PLN memberikan perhatian lebih terhadap peningkatan infrastruktur kelistrikan di wilayah mereka.

"Kami sebagai pelanggan membayar tarif yang sama seperti pelanggan di wilayah lain yang sudah menikmati listrik dengan kualitas baik. Tapi kenyataannya, kami masih menerima layanan yang sangat terbatas,” lanjut Soekarno.

Masyarakat juga menyampaikan kekhawatiran terhadap aspek keselamatan, sebab kabel yang tidak disangga oleh tiang resmi sangat rawan tersangkut, terputus, bahkan dapat menimbulkan sengatan listrik jika terkena pohon atau terkena tangan warga secara tidak sengaja.

Selain itu, rendahnya daya listrik yang tersedia juga berdampak terhadap aktivitas ekonomi masyarakat, terutama mereka yang memiliki usaha kecil di rumah seperti penjahit, pengrajin, atau pelaku UMKM lainnya. Alat-alat produksi yang membutuhkan daya stabil seringkali tidak bisa digunakan secara maksimal, menghambat produktivitas.

Dengan segala kondisi tersebut, warga berharap PLN Kabupaten Lampung Barat dapat segera melakukan survei lapangan dan meningkatkan kualitas jaringan, mulai dari pemasangan tiang listrik, penggantian kabel yang sesuai standar, hingga penambahan daya jika diperlukan.

"Kami tidak meminta yang muluk-muluk. Yang kami inginkan hanyalah pelayanan listrik yang layak dan aman, sebagaimana yang diterima warga di daerah lain,” tutup Soekarno.

Keluhan ini menjadi cermin bahwa pembangunan infrastruktur dasar seperti kelistrikan masih memerlukan pemerataan yang serius, khususnya di wilayah pemangku dan pedesaan yang kerap terabaikan. Warga berharap, melalui penyampaian aspirasi ini, pihak PLN dan pemerintah daerah segera menindaklanjuti persoalan yang telah berlangsung cukup lama ini. (rinto/nopri)

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan