Monkey Forest Ubud, Perpaduan Alam hingga Warisan Budaya Suci

Monkey Forest Ubud salah satu destinasi wisata di Bali yang memiliki sejarah. Foto Net--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Bali tidak hanya dikenal dengan pantai dan panorama lautnya yang memikat, tetapi juga memiliki kawasan hutan tropis yang menyimpan nilai spiritual sekaligus daya tarik wisata. Salah satunya adalah Monkey Forest Ubud, atau dalam bahasa setempat disebut Mandala Suci Wenara Wana.
Lokasi ini bukan sekadar ruang terbuka hijau, melainkan kawasan konservasi yang menyatu dengan kompleks candi Hindu, sehingga memancarkan aura religius di balik kesejukan rimbunnya pepohonan. Kawasan yang berada di jantung Ubud, Kabupaten Gianyar, ini menjadi rumah bagi sekitar 340 ekor kera ekor panjang (Macaca fascicularis).
Menariknya, koloni primata tersebut terbagi ke dalam empat kelompok besar yang masing-masing menduduki wilayah tertentu di dalam hutan. Jumlah wisatawan yang datang pun tidak main-main, setiap bulannya lebih dari 10 ribu orang berkunjung untuk merasakan langsung nuansa alami dan sakral dari tempat ini.
Menyusuri Hutan Penuh Kedamaian
Dengan luas area mencapai 27 hektare, Monkey Forest Ubud menawarkan pengalaman berjalan santai di bawah rindangnya pohon tropis. Lebih dari 115 jenis tumbuhan hidup di dalamnya, menjadikan kawasan ini tak ubahnya laboratorium alam terbuka. Wisatawan dapat berkeliling sambil menikmati udara segar dan kicauan burung, ditemani kehadiran monyet-monyet yang bebas berkeliaran.
Namun, daya tarik utama tidak berhenti pada keanekaragaman flora dan fauna. Di dalam kawasan hutan, berdiri Pura Dalem Agung Padangtegal yang masih aktif digunakan masyarakat untuk bersembahyang, khususnya dalam pemujaan kepada Dewa Siwa. Selain itu, terdapat pula pura lain yang kerap menjadi lokasi upacara Ngaben atau kremasi umat Hindu Bali.
Keberadaan pura-pura tersebut semakin menegaskan posisi Monkey Forest bukan hanya sebagai destinasi wisata, melainkan juga situs suci yang dijaga kelestariannya.
Kuliner Menggoda di Sekitar Monkey Forest
Selepas berkeliling hutan, wisatawan dapat menjelajahi jalanan di sekitar lokasi yang penuh dengan pilihan kuliner. Ragam menu tersaji mulai dari makanan tradisional Bali hingga hidangan internasional. Salah satu yang paling direkomendasikan adalah Bebek Bengil, restoran legendaris di Jalan Hanoman, hanya berjarak sekitar 500 meter dari Monkey Forest. Sajian andalan berupa bebek goreng dan bebek panggang telah menjadi ikon kuliner yang wajib dicoba.
Selain olahan bebek, aneka hidangan berbahan iga juga bisa menjadi pilihan bagi pencinta kuliner. Cita rasanya yang khas akan memanjakan lidah setelah lelah berjalan-jalan. Deretan kafe dan restoran lain di kawasan Ubud pun siap memberikan pengalaman gastronomi yang berkesan, mulai dari menu lokal hingga fusion modern.
Kerajinan Khas Ubud