Tekan Angka Stunting, Pekon Sepakat Perkuat Layanan Gizi-Posyandu

REMBUK STUNTING_ Puskesmas Kenali Kecamatan Belalau tengah gencar melaksanakan kegiatan Rembuk Stunting di setiap pekon.--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Upaya untuk menekan angka penderita stunting di Kabupaten Lampung Barat terus diperkuat melalui kolaborasi lintas sector di tingkat kecamatan. Seperti di Puskesmas Kenali, Kecamatan Belalau yang tengah gencar melaksanakan kegiatan Rembuk Stunting di setiap pekon sebagai langkah memperkuat komitmen bersama dalam mempercepat penurunan stunting dari tingkat pekon.
Kegiatan yang di pimpin oleh Kepala Puskesmas Kenali, Nezwan, S.K.M., itu berlangsung interaktif dan melibatkan berbagai unsur, mulai dari peratin, sekretaris desa, pendamping pekon, pemangku, ketua LHP, kader kesehatan, bidan desa, hingga ibu-ibu PKK dan tim promosi kesehatan.
Suasana rembuk berlangsung dinamis, mencerminkan kesadaran kolektif bahwa persoalan gizi kronis ini tidak dapat diselesaikan oleh sektor kesehatan semata, melainkan butuh gerakan bersama seluruh lapisan masyarakat.
“Masalah stunting tidak hanya soal gizi, tapi juga soal pola asuh, lingkungan, dan kesadaran keluarga. Karena itu, rembuk ini menjadi penting sebagai ruang menyatukan langkah lintas sektor, agar upaya penurunan angka stunting bisa lebih terarah dan berkelanjutan,” ujar Nezwan, Kamis (9/10/2025).
Dalam rembuk tersebut, seluruh pihak sepakat memperkuat intervensi melalui berbagai langkah strategis, seperti pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita stunting dan ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK). Selain itu, peningkatan fasilitas posyandu dan poskesdes juga menjadi perhatian utama, termasuk rencana pelatihan untuk peningkatan kapasitas kader posyandu dan renovasi ringan sejumlah fasilitas kesehatan.
Usai kegiatan, Kepala Puskesmas Kenali bersama timnya turut meninjau langsung fasilitas kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kenali untuk memastikan layanan berjalan optimal. Ia menegaskan bahwa pelayanan kesehatan ibu dan anak harus menjadi prioritas utama, karena di sanalah akar pencegahan stunting dimulai.
“Kami ingin memastikan pelayanan dasar berjalan baik. Posyandu dan poskesdes harus menjadi garda terdepan untuk memastikan anak-anak tumbuh sehat dan ibu-ibu mendapatkan pendampingan yang memadai,” tegasnya.
Nezwan juga menyoroti pentingnya kerja sama dengan pemerintah pekon dalam memanfaatkan Dana Desa untuk mendukung program gizi dan kesehatan. Ia menilai, langkah konkret seperti ini menjadi kunci keberhasilan menurunkan angka stunting di tingkat akar rumput.
“Kesadaran kolektif adalah kunci. Jika semua pihak berperan, mulai dari pemerintah desa, kader kesehatan, hingga keluarga di rumah, maka target penurunan stunting di Belalau bisa tercapai lebih cepat,” tutup Nezwan.
Dia menambahkan bahwa saat ini rembuk telah dilaksanakan di lima pekon di wilayah kerja puskesmas setempat meliputi Pekon Kenali, Pekon Sukarame, Pekon Serungkuk, Pekon Hujung, dan Pekon Sukamakmur. (edi/lusiana)