Belasan Gajah Liar Masuki Areal Persawahan di Suoh, Berhasil Dihalau Tanpa Kerugian
GAJAH LIAR_ Kawanan gajah liar kembali memasuki wilayah Kecamatan Suoh Lampung Barat. Kali ini 18 Ekor Gajah memasuki area persawahan di Pemangku Sinar Baru Pekon Suka Marga.--
SUOH – Kawanan gajah liar kembali muncul di wilayah Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat. Kali ini, sebanyak 18 ekor gajah liar terlihat memasuki area persawahan di Pemangku Sinar Baru, Pekon Suka Marga, pada Minggu pagi (19/10/2025).
Meski sempat membuat warga panik, situasi berhasil dikendalikan setelah tim Satgas Sahabat Satwa Lembah Suoh bersama masyarakat setempat melakukan penghalauan. Upaya dilakukan secara gotong royong dengan menggunakan bunyi-bunyian untuk mengarahkan kawanan gajah kembali ke kawasan hutan.
Pembina Satgas Sahabat Satwa Lembah Suoh, Sugeng Hari Kinaryo Adi menjelaskan bahwa kawanan gajah tersebut diduga keluar dari habitatnya karena faktor cuaca dan ketersediaan pakan yang mulai menipis di dalam hutan.
”Dari hasil pantauan kami, kawanan berjumlah 18 ekor, terdiri dari gajah dewasa dan beberapa anak. Mereka masuk ke area sawah subuh sekitar pukul 05.00 Wib. Beruntung sawah warga sudah selesai dipanen, jadi tidak ada kerugian yang ditimbulkan,” ujar Sugeng.
Ia menambahkan, penghalauan berlangsung sekitar dua jam hingga kawanan gajah akhirnya bergerak kembali ke arah hutan kawasan TNBBS.
“Warga sudah cukup terlatih dalam melakukan penghalauan dengan cara aman dan tidak melukai satwa. Ini bentuk kesadaran bersama bahwa gajah bukan musuh, tapi satwa yang perlu dijaga jarak dan keberadaannya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Sugeng mengapresiasi kesigapan masyarakat dan sinergi dengan aparat pekon serta pihak Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) yang terus melakukan pemantauan pascakejadian.
“Kami berkoordinasi dengan pihak TNBBS untuk melakukan patroli lanjutan di area perbatasan pemukiman. Ini penting agar pergerakan kawanan gajah bisa terus terpantau dan tidak kembali mendekati ladang warga,” tambahnya.
Ia juga mengimbau masyarakat di wilayah rawan interaksi satwa, seperti Pekon Suka Marga dan sekitarnya, untuk tetap waspada terutama saat malam hari, serta segera melapor jika terlihat tanda-tanda keberadaan gajah liar di sekitar permukiman.
“Waspada itu penting, tapi jangan panik. Kami terus dorong kolaborasi masyarakat dan aparat agar konflik manusia satwa bisa diminimalisir dengan cara yang humanis,” pungkasnya.(edi/nopri)