BGN Resmi Tutup Portal Mitra Dapur MBG
Ilustrasi. BGN resmi menutup portal pendaftaran mitra dapur umum Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (611) pukul 17.00 WIB. ANTARA FOTO--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO — Badan Gizi Nasional (BGN) resmi menutup portal pendaftaran mitra Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur umum Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (6/11) pukul 17.00 WIB. Penutupan dilakukan setelah lembaga tersebut menerima lebih dari 8.471 usulan lokasi dari berbagai organisasi dan lembaga masyarakat di seluruh Indonesia.
Wakil Kepala BGN Sony Sonjaya menjelaskan bahwa antusiasme publik terhadap pembukaan pendaftaran SPPG sangat tinggi, terutama di kawasan perkotaan dan wilayah padat penduduk. Lonjakan partisipasi ini menunjukkan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gizi seimbang dan kesehatan anak bangsa.
“Respons publik terhadap pendaftaran SPPG luar biasa. Jumlah usulan yang kami terima melampaui target kebutuhan nasional. Ini menjadi bukti bahwa masyarakat ingin terlibat langsung dalam memperbaiki kualitas gizi anak-anak Indonesia,” ujar Sony Sonjaya dalam keterangan resminya di Jakarta.
Sony menuturkan bahwa seluruh data dan berkas usulan mitra yang telah masuk akan menjalani tahapan verifikasi berlapis oleh tim teknis BGN. Langkah ini penting untuk memastikan bahwa lokasi dapur umum yang diusulkan benar-benar memenuhi standar operasional, memiliki kapasitas fasilitas yang memadai, serta berada di wilayah dengan kebutuhan layanan gizi yang belum tercukupi.
“Dari pemetaan awal, kami menemukan sejumlah usulan yang berasal dari daerah yang sebenarnya sudah memiliki SPPG aktif. Karena itu, verifikasi dilakukan agar sebaran layanan tetap merata dan tepat sasaran,” jelas Sony.
Verifikasi meliputi pengecekan kesiapan infrastruktur, kelayakan penyimpanan bahan pangan, ketersediaan tenaga pelaksana, dan keterlibatan komunitas lokal. BGN menargetkan hasil seleksi akhir mitra SPPG akan diumumkan setelah seluruh proses evaluasi lapangan selesai.
Penutupan portal pendaftaran ini, menurut Sony, bukan bentuk penghentian partisipasi masyarakat, melainkan langkah pengendalian untuk menjaga keseimbangan distribusi layanan gizi secara nasional. Ia menegaskan bahwa jumlah dan lokasi dapur umum perlu diatur secara proporsional agar tidak terjadi penumpukan fasilitas di satu wilayah sementara daerah lain masih kekurangan.
“Penutupan portal adalah bentuk pengaturan, bukan penghentian. Kami ingin memastikan setiap daerah memperoleh akses layanan gizi yang setara. Setelah tahap verifikasi selesai, BGN akan menetapkan mitra resmi yang akan menjalankan dapur umum MBG,” ujar Sony.
Meski portal telah ditutup, BGN tetap membuka peluang kolaborasi di masa mendatang. Sony mengungkapkan bahwa pemerintah masih memerlukan dukungan berbagai pihak, terutama di daerah terpencil dan wilayah dengan tingkat kerentanan gizi tinggi.
“BGN akan terus memperluas jangkauan program Makan Bergizi Gratis ke daerah-daerah yang belum memiliki layanan gizi memadai. Pembukaan tahap berikutnya akan dilakukan secara bertahap dengan mekanisme yang lebih terarah sesuai hasil pemetaan kebutuhan nasional,” kata Sony.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu inisiatif nasional untuk memperkuat ketahanan gizi dan menurunkan angka stunting di Indonesia. Melalui dapur umum SPPG, pemerintah bekerja sama dengan masyarakat dan lembaga lokal dalam penyediaan makanan bergizi seimbang bagi anak sekolah, ibu hamil, serta kelompok rentan lainnya.
Dengan jumlah usulan yang jauh melampaui ekspektasi, BGN menilai partisipasi publik menjadi indikator positif keberhasilan awal program ini. Partisipasi aktif masyarakat diharapkan mempercepat tercapainya tujuan utama: menjamin setiap anak Indonesia mendapatkan asupan gizi yang layak dan merata.(*/edi)