Ducati Tutup Musim MotoGP 2025 dengan Dominasi, Marquez Kembalikan Kejayaan

Ducati Tutup Musim MotoGP 2025 dengan Dominasi--

RADARLAMBAR.BACAKORA.CO – Ducati menutup Kejuaraan Dunia MotoGP 2025 dengan catatan impresif. Meski Desmosedici GP25 tidak selalu tampil setangguh GP24 dan Aprilia berhasil mencuri beberapa kemenangan penting, performa keseluruhan Ducati tetap superior sepanjang musim.

Marc Márquez menjadi sorotan utama. Sejak awal musim, pembalap asal Spanyol itu langsung tampil garang dengan motor terbaru buatan Borgo Panigale. Seolah mengulang masa kejayaannya sebelum 2020, ia mampu konsisten meraih kemenangan dan podium hingga akhirnya mengunci titel dunia di Grand Prix Jepang, ronde pertama dari tur Asia. Gelar itu dipastikan ketika masih tersisa lima balapan lagi—di Indonesia, Australia, Malaysia, Portugal, dan Valencia—meski ia sempat mengalami cedera di Mandalika.

Sebelum Márquez mengamankan gelar, Ducati sudah memastikan trofi konstruktor pada putaran Barcelona. Tim pabrikan Lenovo Ducati juga sukses meraih gelar tim terbaik, dengan peran besar dari Márquez yang mengenakan nomor #93. Tidak kalah mengesankan, Alex Márquez dari Gresini Racing tampil sebagai salah satu bintang di tim satelit. Mengendarai GP24, ia meraih tiga kemenangan balapan panjang dan menjadi runner-up kejuaraan dunia, pencapaian tertingginya di kelas premier. Hasil tersebut membuatnya diganjar motor spesifikasi pabrikan mulai 2026.

Keberhasilan Ducati musim ini menghasilkan triple crown untuk ketiga kalinya dalam sejarah mereka: gelar pembalap, konstruktor, dan tim. Menyusul berakhirnya musim di Sirkuit Ricardo Tormo, Ducati merilis rangkaian statistik yang menggambarkan betapa dominannya mereka.

Musim 2025 tercatat sebagai tahun tersukses kedua Ducati di MotoGP, dengan 17 kemenangan dari 22 balapan serta 44 podium dari total 66 kesempatan. Catatan itu sedikit di bawah rekor 2024, ketika mereka meraih 19 kemenangan dari 20 balapan.

Sebanyak empat pembalap Ducati berhasil memenangi balapan panjang musim ini:

Marc Márquez dengan 11 kemenangan, termasuk kemenangan beruntun di Thailand, Argentina, Qatar, Aragon, Mugello, Belanda, Jerman, Republik Ceko, Austria, Hungaria, dan Misano.

Alex Márquez dengan tiga kemenangan di Jerez, Montmeló, dan Sepang.

Francesco Bagnaia dengan dua kemenangan di Austin dan Jepang.

Fermín Aldeguer yang meraih kemenangan perdananya di Indonesia.

Salah satu statistik paling mengesankan adalah keberhasilan Ducati menempatkan pembalapnya di podium dalam 88 balapan panjang berturut-turut. Rekor ini berlangsung sejak Aragon 2021, menjadikannya pencapaian terpanjang dalam sejarah MotoGP. Kali terakhir balapan tanpa pembalap Ducati di podium terjadi di Silverstone 2021.

Tidak hanya itu, seluruh enam pembalap Ducati pada musim 2025, kecuali Morbidelli dan Di Giannantonio dari VR46 berhasil meraih lebih dari satu podium. Dalam tujuh balapan, tiga motor Ducati bahkan naik podium bersamaan, termasuk di Buriram, Termas de Río Hondo, Austin, Losail, Aragon, Mugello, dan Sachsenring.

Dengan konsistensi luar biasa di semua lini, Ducati sekali lagi mengukuhkan diri sebagai kekuatan utama MotoGP.(yogi/*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan