Sambut Panen Raya Kopi, Parosil Koordinasikan Keamanan ke Polres

Parosil ajak petani tingkatkan kehati-hatian pencurian kopi di tengah meroketnya harga jual. foto dok--

BALIKBUKIT - Ketua DPC PDIP Lampung Barat Hi. Parosil Mabsus lakukan silaturahmi dan koordinasi ke Polres Lambar terkait pengamanan jelang panen raya kopi. 

Kunjungan Parosil di dampingi oleh Ketua DPRD Lambar Edi Novial dalam rangka koordinasi pengamanan menjelang panen raya kopi, yang di sambut langsung oleh Wakapolres Kompol Zaini Dahlan, S.H, M.H., dan Kasat Intel Polres Lambar, AKP Arnis Daely di Mapolres setempat

Sekadar diketahui, saat ini harga kopi Lampung Barat telah menyentuh angka hingga Rp60 ribu per kilogram nya. Angka tersebut meningkat hingga dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

“Kunjungan kami ke Polres Lambar hari ini untuk menjalin silaturahmi, juga dalam rangka koordinasi pengamanan jelang panen raya kopi,” ujar Parosil.

Menurutnya, upaya koordinasi bersama pihak-pihak terkait khususnya aparat keamanan seperti Polres Lambar harus dilakukan untuk dapat bersama-sama dalam menjaga keamanan dan kenyamanan di Lampung Barat.

“Ini dibutuhkan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya pencurian, sehingga petani tidak dirugikan dan tentu tindak kriminalitas dapat diminimalisir,” kata dia.

Dirinya berharap, Polres Lampung Barat dan jajaran dapat bersama-sama masyarakat dan petani untuk melakukan pengamanan jelang panen raya. “Jika perlu dilakukan ronda malam, karena para pencuri ini melakukan aksinya pada saat malam hari. Karena dibeberapa daerah sudah terjadi pencurian kopi yang dipetik langsung dibatangnya,” pintanya.

Selain itu, dirinya berharap Polres Lambar bisa menyediakan posko-posko pengamanan di setiap titik-titik keluar masuk Lampung Barat. 

“Seperti di pinusan, hulu belu, batu api, dan beberapa titik seperti Sukau. Ini mungkin menjadi poin penting yang harus dipertimbangkan oleh pemerintah daerah. Termasuk, mungkin pemerintah daerah komunikasi dengan BUMN ataupun BUMD terkait dengan perbankan. Bisa nggak nanti perbankan itu melayani pencairan ataupun pembayaran di masing-masing Kecamatan karena untuk lebih efisien dan lebih aman,” tuturnya.

Lebih lanjut Parosil mengingatkan bahwa tahun 1998 silam juga terjadi fenomena kenaikan harga kopi yang sangat fantastis. Namun banyak petani yang menggunakan uang untuk hal-hal yang kurang produktif.  

“Buah kopi kita bagus dan harga juga tinggi, manfaatkan uang dengan prioritas dan bijaksana,” ajaknya.*

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan