Tangani Jalan Nasional Amblas, BPJN Programkan Penggantian Box Culvert
Ilustrasi Perbaikan Jalan--- --
BATUBRRAK - Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah II Lampung meninjau terkait kondisi Ruas Jalan Nasional di Pekon Kerang, Kecamatan Batubrak, Lampung Barat, yang terancam amblas akibat hujan deras dan banjir yang terjadi pekan kemarin.
Kementerian PUPR, PPK 2.3 Satker wilayah II BPJN Lampung, Joko Wisargo, melalui Koordinator Teknik Lapangan, Rusmadi Gani S.T, M.T mengatakan, pihaknya sudah menurunkan tim untuk melakukan survei kondisi ruas jalan nasional yang sempat dikeluhkan warga, terdapat beberapa poin hasil peninjauan itu.
Dijelaskannya, berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan penyebab terkikisnya gorong-gorong itu yakni karena volume air yang melalui gorong-gorong cukup besar sementara dimensi gorong-gorong cukup kecil.
Dengan kondisi dimensi gorong-gorong yang cukup kecil itu, membuat air tidak mengalir secara sempurna sehingga menyebabkan air meluap sampai menggenang ke area sawah warga.
"Penyebabnya aliran air hujan dan air dari pegunungan yang terlalu besar sedangkan kondisi gorong-gorong yang dimensinya kecil, menyebabkan air meluap ke kolam ikan yang ada di sebelahnya," kata dia.
Diakuinya, bahwa kondisi Ruas Jalan Nasional itu sudah mengalami penurunan akibat terkikis aliran banjir yang diakibatkan bergesernya pasangan batu gorong-gorong, kerusakan sudah masuk program perbaikan.
"Ada sedikit penurunan di badan jalan akibat bergesernya pasangan batu gorong-gorong, tahun depan BPJN akan programkan penggantian box culvert di lokasi itu," pungkasnya.
Diketahui, hujan deras yang beberapa hari belakangan terus mengguyur sebagian besar wilayah Kecamatan Batubrak, Kabupaten Lampung Barat berdampak terhadap kerusakan Jalan Lintas Nasional, tepatnya di Pekon Kerang, Kecamatan Batubrak. Besarnya debit air akibat hujan membuat air meluap dari gorong-gorong dan mengikis bahu jalan sampai nyaris amblas. Di lokasi, kini warga telah memasang sejumlah rambu agar pengendara tidak melintas dijalur.
Wahyudi salah satu warga setempat mengatakan hujan deras membuat debit air pada saluran drainase meluap hingga menggenangi area persawahan yang menjadi tempat usaha budidaya ikan nila yang digeluti selama ini.
“Kemudian tempat pembuangan itu melintasi Jalan Nasional ke arah aliran sungai Way Semaka, mungkin karena lubang gorong-gorong nya terlalu kecil sehingga tak dapat menampung volume air dan meluap ke badan jalan,” terang Wahyudi.
Luapan air itu, tambahnya, terus mengikis tanah penyangga badan jalan yang kondisinya sudah sejak lama rusak karena terus tergerus derasnya air.
“Sekarang kondisi aspal atau badan jalan sudah mulai menggantung tidak ada penopang lagi karena bagian tanah nya terkikis derasnya air yang masuk ke gorong-gorong, sehingga jika tidak segera diperbaiki bisa amblas jalannya karena sudah miring,” jelas dia.
Guna mengantisipasi ada pengendara dengan tonase besar melintas, pihaknya telah memasang rambu agar kendaraan tidak melintasi bagian tersebut.
“Dengan kondisi yang sekarang kalau dilalui kendaraan besar seperti truk atau fuso pasti amblas, karena sudah hampir setengah badan jalan yang kena,” kata dia.