Radarlambar.Bacakoran.co - Labu siam, yang sering dijumpai dalam masakan seperti lodeh atau tumis, ternyata lebih dari sekadar bahan pelengkap yang lezat. Buah yang termasuk dalam keluarga Cucurbitaceae—yang juga mencakup melon dan mentimun—ini memiliki beragam manfaat kesehatan yang jarang diketahui oleh banyak orang. Dari mencegah penyakit jantung hingga mengelola diabetes tipe 2, labu siam bisa menjadi tambahan yang baik untuk pola makan sehat Anda.
1. Mencegah Penyakit Jantung dan Stroke
Labu siam kaya akan serat, yang merupakan nutrisi penting untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan sekaligus kardiovaskular. Asupan serat yang cukup dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dengan cara mengurangi penyerapan kolesterol dalam pencernaan dan meningkatkan ekskresinya melalui tinja. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pola makan yang kaya serat dapat mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, dan kematian terkait penyakit jantung, dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi sedikit serat.
2. Menjaga Kesehatan Usus
Serat dalam labu siam juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan pencernaan. Mengonsumsi makanan yang kaya serat dapat mencegah masalah pencernaan seperti sembelit, wasir, dan divertikulitis. Selain itu, serat larut yang terdapat dalam labu siam mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus, yang pada gilirannya menghasilkan senyawa yang disebut short-chain fatty acids (SCFA). SCFA ini berperan penting dalam menjaga kesehatan lapisan usus besar, mengurangi peradangan, serta mendukung fungsi pencernaan secara keseluruhan.
3. Membantu Mengelola Diabetes Tipe 2
Labu siam memiliki kandungan karbohidrat yang rendah namun tinggi serat larut, yang bisa membantu mengatur kadar gula darah. Sebab serat larut ini ternyata mampu memperlambat pencernaan dan penyerapan karbohidrat sehingga mengurangi lonjakan gula darah setelah makan. Beberapa studi juga menunjukkan bahwa senyawa dalam labu siam dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin dan mengurangi aktivitas enzim yang berhubungan dengan gangguan pengaturan gula darah, yang bisa mencegah atau membantu mengelola diabetes tipe 2.
4. Potensi Menurunkan Risiko Kanker