KEBUNTEBU : Berdasarkan hasil pemeriksaan Tempat Kejadian Perkara (TKP) oleh Reskrim Polsek Sumberjaya, Kabupaten Lampung Barat dibantu petugas medis puskesmas dan disaksikan oleh camat Kebuntebu.
Korban bunuh diri dengan cara gantung diri di pohon durian dekat gubuknya Talang Jawa Pekon Muarajaya I, Kecamatan Kebuntebu, Kabupaten Lampung Barat, yakni Jumingan (61).
Merupakan warga Dusun 1, Sinarseputih RT 002/RW 001, Kelurahan Sinarputih, Kecamatan Bangunrejo, Kabupaten Lampung Tengah.
Berdasarkan data yang berhasil diperoleh dari pihak Kecamatan Kebun Tebu, Pukul 15.00 Wib Jumat (8/12) telah terjadi korban meninggal dunia diduga karena gantung diri di sebuah pohon durian dengan menggunakan seutas tambang warna kuning yang terikat di leher.
Saksi yang bernama Hani tetangga korban setelah melihat apa yang terjadi langsung memangil rekannya dan melaporkan kepada Peratin Muarajaya l Subarkat, lalu peratin menghubungi camat, dan informasi langsung di terima anggota piket polsek sumber jaya. Kemudian piket reskrim Polsek Sumberjaya.
Dari hasil pemeriksaan Dokter UPT Puskesmas kebun tebu Dr. Ayu ditemukan tali tambang mengikat di leher almarhum. Tidak ditemukan luka lebam akibat benda tumpul atau tajam atau tandaz kekerasan dalam tubuh almarhum
Dan kesimpulannya hasil pemeriksaan Dokter bahwa almarhum meninggal karna henti detak jantung atau bunuh diri.
Berdasarkan hasil pemeriksaan Dokter AYU UPT Puskesmas Kebun Tebu bahwa almarhum meninggal karna henti detak jantung atau bunuh diri.Barang bukti yang diamankan, seperti tali tambang, Baju jaket warna merah jambu. Celana panjang warna hitam.
Awalnya informasi Peratin Muarajaya l, Subarkat, korban bunuh tersebut tersebut akrab di sapa Mbah Ren, korban yang tinggal sendirian di kebun kopi tersebut, bunuh diri diatas pohon durian di samping gubuknya.
“Mbah Ran merupakan sosoknya dikenal banyak warga karena sering bersilaturahmi. “Dari Pekon Muara Jaya l ke Hutan Kawasan tempatnya berkebun jika menggunakan motor trail perjalanan sekitar 20 menit,” ungkapnya.
Kuat dugaan Mbah Ran akhiri hidup dengan cara tak wajar karena putus asa (depresi) akibat sakit rematik yang dideritanya sudah lama. (rinto/haris)