SUMBERJAYA – Sebanyak 40 mahasiswa dan mahasiswi dari tujuh universitas di Indonesia mengikuti kegiatan studi pendidikan budidaya dan pengolahan kopi robusta di Sekolah Kopi, Pekon Sukajaya, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Lampung Barat (Lambar). Kegiatan ini berlangsung selama empat hari, mulai Sabtu hingga Selasa (16-19 November 2024).
Ketua rombongan dari Universitas Lampung (Unila), Abid Muzhaffar, menjelaskan bahwa kegiatan bertajuk Tapak Kupi ini mencakup pembelajaran lapangan mengenai teknik budidaya kopi hingga pelatihan menjadi barista.
”Kami ingin memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa terkait siklus industri kopi, mulai dari kebun hingga cangkir,” kata Abid.
Para peserta mendapatkan materi dari narasumber berpengalaman, yakni Deden Ramdani sebagai trainer budidaya kopi dan Mulyanto sebagai trainer barista.
Peserta tidak hanya belajar teori, tetapi juga mempraktikkan teknik budidaya kopi yang baik, serta keterampilan meracik kopi yang mendukung perkembangan dunia barista.
Selain pembelajaran, kegiatan ini juga memberikan wawasan tentang berbagai tantangan yang dihadapi petani kopi robusta di Lampung Barat. Salah satu isu utama adalah kesulitan petani dalam mencari tenaga kerja saat musim panen tiba, yang sering menjadi hambatan bagi produksi kopi.
Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa dari tujuh universitas, yaitu Universitas Lampung (Unila), Universitas Negeri Aceh, Universitas Samudra (Sumatra Utara), Universitas Simalungun, Universitas Sriwijaya, Universitas Muhammadiyah Bengkulu dan Universitas KH Wahid Hasbullah.
Kepala UPT Sekolah Kopi, Haidar Hasni, menyampaikan apresiasi atas antusiasme peserta. “Mahasiswa sangat menikmati setiap tahapan kegiatan, mulai dari teknik budidaya hingga pelatihan barista. Kami berharap pengalaman ini dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan kopi robusta di Lampung Barat maupun di daerah asal para mahasiswa,” ujar Haidar.
Melalui kegiatan ini, para mahasiswa diharapkan dapat membawa pengetahuan baru untuk memajukan sektor kopi di daerah masing-masing, sekaligus mendukung peningkatan kualitas kopi robusta Indonesia di pasar global. (rinto/nopri)