Selain itu, beberapa destinasi lain yang sedang menghadapi krisis pariwisata berlebihan termasuk Kepulauan Virgin Britania Raya, Kerala di India, dan beberapa kota di Jepang seperti Kyoto dan Tokyo.
Fodor’s sendiri menekankan bahwa meskipun destinasi-destinasi ini masuk dalam daftar, mereka tidak menyarankan boikot terhadap tempat-tempat tersebut, karena hal itu bisa merugikan ekonomi lokal. Namun, mereka mengajak wisatawan untuk lebih berhati-hati dan mempertimbangkan dampak jangka panjang dari perjalanan mereka.
Apa yang Dapat Dilakukan?
Fodor’s berharap dengan menyoroti masalah ini, semakin banyak orang yang menyadari tantangan yang dihadapi oleh destinasi-destinasi populer. Mereka mengajak wisatawan untuk lebih bertanggung jawab dan memilih untuk berkunjung ke tempat-tempat yang lebih sustainable dan tidak membebani masyarakat serta lingkungan lokal.
Dengan menyadari masalah ini, kita dapat ikut berkontribusi dalam menjaga kelestarian alam dan budaya tempat-tempat yang kita kunjungi. (*)