Mengapa Banyak Orang Tetap Bertahan Dalam Toxic Relationship?

Minggu 01 Dec 2024 - 17:08 WIB
Reporter : Nopriadi
Editor : Nopriadi

Radarlambar.bacakoran.co - Dalam kehidupan, kita dihadapkan dengan berbagai pilihan, termasuk dalam hubungan pribadi kita. Sayangnya, tidak semua hubungan berjalan dengan baik, dan ada kalanya kita atau orang lain terjebak dalam hubungan yang tidak sehat atau toxic relationship. Meskipun hubungan ini sering kali menyakitkan, banyak orang tetap memilih untuk bertahan. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Apa Itu Toxic Relationship?
Toxic relationship adalah jenis hubungan di mana satu pihak atau kedua belah pihak merasa tidak dihargai, tertekan, atau bahkan dirugikan secara fisik, emosional, atau mental. Dalam hubungan seperti ini, salah satu pihak mungkin mendominasi atau memanipulasi yang lainnya, yang sering mengarah pada perilaku kasar, pelecehan verbal, atau bahkan kekerasan fisik. Salah satu ciri khas dari hubungan ini adalah adanya siklus kekerasan, di mana setelah tindakan menyakitkan, pelaku memberikan perhatian atau kasih sayang untuk sementara waktu, yang kemudian kembali berulang.

Mengapa Orang Bertahan dalam Toxic Relationship?
Takut Kesepian Salah satu alasan utama orang bertahan dalam hubungan yang merusak adalah ketakutan akan kesepian. Mereka sering berpikir bahwa lebih baik tetap bersama seseorang meskipun itu menyakitkan, daripada harus menghadapi kehidupan sendirian. Rasa takut ini semakin diperburuk oleh pandangan masyarakat yang menganggap hubungan sebagai hal yang harus dipertahankan.

Harapan Akan Perubahan Banyak orang percaya bahwa pasangan mereka akan berubah suatu saat nanti. Momen-momen indah di masa lalu membuat mereka berharap bahwa hubungan akan membaik. Namun, perubahan dalam hubungan hanya bisa terjadi jika kedua pihak berkomitmen untuk memperbaikinya, dan tidak hanya satu pihak yang berusaha.

Ketergantungan Emosional dan Finansial Beberapa orang merasa ketergantungan secara emosional atau finansial terhadap pasangan mereka. Ini bisa terjadi pada mereka yang merasa rendah diri atau yang tidak memiliki kemandirian finansial. Ketergantungan seperti ini dapat membuat mereka merasa tidak mampu untuk keluar dari hubungan tersebut.

Norma Sosial dan Budaya Dalam beberapa budaya, khususnya di banyak masyarakat Asia, perceraian atau perpisahan sering dianggap tabu. Beberapa orang merasa bahwa meninggalkan pasangan akan membawa malu atau dianggap gagal, baik oleh keluarga atau masyarakat.

Trauma Bonding Trauma bonding adalah kondisi di mana korban kekerasan merasa terikat pada pelaku karena adanya siklus penyiksaan dan rekonsiliasi. Setelah mengalami kekerasan atau penyiksaan, pelaku sering kali menunjukkan kasih sayang yang berlebihan, yang membuat korban merasa dicintai. Hal ini menciptakan ikatan emosional yang kuat meski hubungan itu merusak.

Tidak Menyadari Tanda-tanda Toxic Relationship Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka berada dalam hubungan yang merugikan. Hal ini sering kali disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang hubungan yang sehat atau karena terbiasa dengan perilaku yang tidak baik sejak kecil.

Dampak dari Bertahan dalam Toxic Relationship
Bertahan dalam hubungan yang tidak sehat dapat menimbulkan berbagai dampak buruk, baik secara fisik maupun emosional. Beberapa dampaknya meliputi:

Masalah Kesehatan Mental: Stres, kecemasan, dan depresi sering dialami oleh orang yang terjebak dalam hubungan yang merusak.
Penurunan Rasa Percaya Diri: Orang yang terus-menerus dihina atau disalahkan dapat merasa tidak berharga dan merasa bahwa mereka tidak layak mendapatkan hubungan yang lebih baik.
Gangguan Kesehatan Fisik: Stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan gangguan tidur, gangguan pencernaan, hingga masalah jantung.
Bagaimana Cara Keluar dari Toxic Relationship?
Meninggalkan toxic relationship tidaklah mudah, namun sangat mungkin untuk dilakukan. Beberapa langkah yang dapat membantu meliputi:

Sadari Bahwa Ada Masalah Langkah pertama adalah menyadari bahwa hubungan tersebut merugikan. Jika kamu merasa terus-menerus tertekan atau tidak dihargai, itu adalah tanda bahwa hubungan ini tidak sehat.

Cari Dukungan Cari teman, keluarga, atau seorang profesional untuk berbicara. Dukungan dari orang lain bisa memberi kamu kekuatan untuk keluar dari hubungan tersebut.

Bangun Kemandirian Jika kamu merasa bergantung secara emosional atau finansial, mulailah membangun kemandirian Temukan pekerjaan, ikuti pelatihan atau perluas jaringan sosialmu agar bisa lebih mandiri.

Tetapkan Batasan Belajarlah untuk menegakkan batasan yang jelas. Jangan biarkan dirimu diperlakukan dengan buruk, dan belajarlah untuk mengatakan "tidak" ketika diperlukan.

Ambil Keputusan Berani Jika semua usaha sudah dilakukan dan pasanganmu tidak menunjukkan perubahan, jangan takut untuk meninggalkan hubungan tersebut. Ingat, kebahagiaanmu jauh lebih penting daripada memenuhi ekspektasi orang lain.

Kesimpulan
Bertahan dalam toxic relationship sering kali disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk ketakutan, harapan, dan tekanan sosial. Namun, sangat penting untuk diingat bahwa setiap orang berhak untuk berada dalam hubungan yang sehat dan penuh kasih. Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal berada dalam hubungan seperti ini, segera cari dukungan. Kebahagiaan dan kesehatan mentalmu sangat berharga, dan kamu berhak mendapatkannya.

Kategori :