Menteri Investasi dan Hilirisasi Bawa Komitmen Investasi Rp120 Triliun dari Tiongkok ke Indonesia

Senin 23 Dec 2024 - 19:11 WIB
Reporter : Edi Prasetya
Editor : Edi Prasetya

Radarlambar.bacakoran.co— Dalam lawatannya ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani, berhasil mengamankan komitmen investasi baru sebesar US$7,46 miliar atau sekitar Rp120 triliun.

Lawatan yang berlangsung pada 8-20 Desember 2024 ini, termasuk pertemuan dengan delapan perusahaan besar di beberapa kota seperti Hangzhou, Quzhou, dan Beijing. Salah satu yang mencolok adalah pertemuan dengan Geely Auto Group, produsen otomotif global, yang tertarik untuk mengembangkan industri otomotif dan kendaraan listrik di Indonesia.

Investasi Geely di Industri Otomotif dan Kendaraan Listrik

Geely, yang dikenal sebagai pemegang saham di berbagai merek otomotif besar, seperti Volvo, Daimler, dan Lotus, berkomitmen untuk bekerja sama dalam pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. Vice President Geely Auto Group, Song Jun, menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam mengembangkan mobil berbahan bakar metanol, mengingat Indonesia adalah produsen kelapa sawit terbesar dunia, yang merupakan bahan baku utama metanol.

Zhenshi Holding Group dan Investasi di Industri Fiberglass

Menteri Rosan juga bertemu dengan Zhenshi Holding Group, yang berencana melakukan investasi sebesar US$1 miliar dalam industri fiberglass di Indonesia. Zhenshi Group, yang juga terlibat dalam proyek peleburan nikel di Maluku Utara dan Morowali, melihat potensi besar dalam sektor ini, terutama dalam mendukung proyek pembangunan rumah, mengingat fiberglass dapat menjadi alternatif material atap rumah.

Wankai New Materials dan Investasi Petrokimia

Pertemuan selanjutnya adalah dengan Wankai New Materials, bagian dari Zhink Group, yang berencana melakukan investasi US$1 miliar di sektor petrokimia di Cilegon, Indonesia. Investasi ini akan dilakukan dalam tiga tahap, dan Zhink Group, yang merupakan produsen PET terbesar ketiga di Tiongkok, berencana menggandeng perusahaan global lainnya untuk memperluas investasi mereka.

Hongshi Holding Group dan Energi Terbarukan

Selain itu, Menteri Rosan bertemu dengan Hongshi Holding Group, yang berencana melakukan investasi besar-besaran di sektor energi terbarukan, khususnya dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan pengembangan baterai dan komponennya, dengan total investasi sekitar US$5 miliar yang akan dilakukan bertahap. Indonesia, dengan potensi lebih dari 3.700 gigawatt energi terbarukan, dipandang sebagai lokasi yang strategis untuk investasi dalam sektor ini.

Huayou Holding Group dan Hilirisasi Nikel

Menteri Rosan juga mengapresiasi investasi yang telah dilakukan oleh Huayou Holding Group di Indonesia, dengan total investasi mencapai US$6,3 miliar di sektor pertambangan dan smelter nikel. Huayou berencana mengembangkan proyek hilirisasi lebih lanjut dengan menambah nilai tambah pada produk nikel mereka.

Pertemuan dengan Perusahaan Energi dan Perikanan

Dalam kunjungan terakhir di Beijing, Menteri Rosan melakukan pertemuan dengan China Energy Engineering Corporation (CEEC), yang tertarik untuk berinvestasi di sektor energi baru terbarukan (EBT), terutama dalam pemanfaatan angin lepas pantai di Indonesia. Selain itu, perusahaan juga menunjukkan minat di sektor green-hydrogen, amonia, dan metanol.

Menteri Rosan juga bertemu dengan CITIC, perusahaan konglomerat besar di Tiongkok, untuk membahas kerja sama dalam mendukung program pemerintah Indonesia, termasuk pembangunan rumah dan ketahanan pangan. Terakhir, pertemuan dengan Zhuhai Hongwan Ocean Fisheries membuka potensi investasi sebesar US$460 juta di sektor perikanan di Indonesia bagian timur.

Kategori :