Diplomat Senior Cina Liu Jianchao Ditahan, Batal Jadi Menlu Pengganti Wang Yi?

Diplomat Senior Cina Liu Jianchao Ditahan, Batal Jadi Menlu Pengganti Wang Yi. Foto/net--

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Liu Jianchao, diplomat senior dan mantan Duta Besar Cina untuk Indonesia yang selama ini digadang-gadang menjadi calon Menteri Luar Negeri menggantikan Wang Yi, dilaporkan telah ditahan otoritas Beijing untuk menjalani interogasi. Penahanan dilakukan setelah Liu kembali dari perjalanan kerja ke luar negeri pada akhir Juli 2025.

Liu, 61 tahun, memimpin badan Partai Komunis Cina yang mengelola hubungan dengan partai politik asing sejak 2022. Sepanjang masa jabatannya, ia aktif berkunjung ke lebih dari 20 negara dan bertemu pejabat dari lebih dari 160 negara. Jadwal diplomatiknya yang padat, termasuk pertemuan dengan mantan Menlu AS Antony Blinken di Washington, sempat memunculkan spekulasi bahwa dirinya tengah dipersiapkan menjadi menteri luar negeri berikutnya.

Kasus ini disebut sebagai salah satu investigasi paling tinggi yang melibatkan diplomat sejak pencopotan Qin Gang pada 2023, yang sebelumnya merupakan anak didik Presiden Xi Jinping. Penahanan Liu terjadi di tengah spekulasi publik mengenai dinamika politik internal di lingkaran elite pemerintahan Cina.

Lahir di Provinsi Jilin, Liu menempuh pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Studi Luar Negeri Beijing dan melanjutkan studi hubungan internasional di Oxford. Karier diplomatiknya dimulai sebagai penerjemah di Kementerian Luar Negeri, sebelum bertugas di misi Cina untuk Inggris, menjadi Dubes untuk Indonesia dan Filipina, hingga menjabat juru bicara kementerian.

Kunjungan terakhir Liu ke Indonesia berlangsung Januari 2025, ketika ia menghadiri diskusi peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Cina di Jakarta. Dalam forum tersebut, ia memaparkan pandangannya mengenai masa depan kerja sama bilateral dan pentingnya peran kedua negara dalam menjaga perdamaian global. Selama kariernya, Liu dikenal sebagai diplomat yang lugas, jenaka, dan tegas dalam membela kepentingan negaranya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan