Dibanding 70 Tahun Lalu, Ternyata Durasi Penerbangan Saat ini Jadi Lebih Lama

Rabu 01 Jan 2025 - 17:04 WIB
Reporter : Edi Prasetya
Editor : Edi Prasetya

Radarlambar.bacakoran.co- Penerbangan dari Bandara JFK New York menuju Los Angeles, yang dulu memakan waktu sekitar 5 jam, kini memakan waktu 23 menit lebih lama dibandingkan 70 tahun lalu.

Berdasarkan analisis data Biro Statistik Transportasi yang dilaporkan New York Times, secara keseluruhan, waktu tempuh penerbangan rata-rata telah bertambah sekitar 18 menit. Meski demikian, penerbangan tetap mendarat tepat waktu atau bahkan lebih awal.

Fenomena ini bukanlah kebetulan, melainkan sebuah strategi yang digunakan maskapai penerbangan. Salah satu teknik yang diterapkan adalah dengan mengatur waktu tempuh dalam jadwal penerbangan lebih lama dibandingkan dengan waktu tempuh sebenarnya. Praktik ini dikenal dengan istilah "padding".

Sabrina Childress-Miller, mantan pramugari dan ketua komunikasi di Association of Flight Attendants Union, menjelaskan bahwa penerbangan yang tidak direncanakan lebih lama sudah menjadi praktik umum di maskapai penerbangan selama beberapa dekade.

Menurutnya, rata-rata penumpang tidak menyadari penambahan menit dalam waktu penerbangan mereka, karena mereka lebih fokus pada kenyamanan selama penerbangan dan waktu kedatangan sesuai tiket.

Strategi ini memungkinkan maskapai memiliki sedikit kelonggaran untuk menghadapi potensi keterlambatan kecil dan membantu meningkatkan statistik ketepatan waktu. Dengan cara ini, penerbangan sering kali tiba lebih awal atau tepat waktu, sehingga meningkatkan reputasi maskapai di mata penumpang dan pihak berwenang.

Dengan memperpanjang durasi penerbangan yang terjadwal, maskapai dapat menghindari ketidakpuasan pelanggan akibat keterlambatan.

Selain itu, praktik ini memberikan waktu lebih untuk mengatasi gangguan yang mungkin terjadi, baik di landasan pacu maupun di udara, yang melibatkan koordinasi antara maskapai penerbangan dan menara pengawas lalu lintas udara.

Peningkatan waktu penerbangan juga berdampak pada statistik ketepatan waktu yang dilaporkan ke Biro Statistik Transportasi, yang sering kali menjadi tolak ukur kinerja maskapai.

Walaupun strategi memperpanjang durasi penerbangan ini memberikan dampak positif bagi maskapai, ada beberapa sisi negatif yang perlu dipertimbangkan. Misalnya, pesawat yang dirancang untuk terbang lebih cepat pada jarak jauh dapat kehilangan efisiensi dan menambah beban operasional.

Di sisi lain, langkah ini dianggap lebih ramah lingkungan karena pesawat terbang dengan kecepatan yang lebih rendah, yang dapat mengurangi emisi karbon, menurut laporan terbaru dari Universitas Cambridge.

Dengan strategi ini, meskipun waktu tempuh penerbangan mungkin terasa lebih lama, tujuan utamanya tetap untuk memberikan pengalaman yang lebih baik bagi penumpang dan menjaga citra maskapai penerbangan di mata publik.(*)

Kategori :