5 Sisi Gelap Jupiter yang Jarang Diketahui, Planet ini Ternyata Pernah Celakai Bumi

Planet jupiter. Foto-NASA--
Radarlambar.bacakoran.co- Pengetahuan manusia tentang Jupiter umumnya berpusat pada peran planet ini sebagai pelindung Tata Surya dari asteroid dan komet yang melintas.
Namun di balik itu, terdapat sisi gelap Jupiter yang belum banyak terungkap, termasuk dampaknya terhadap Bumi.
Menurut informasi dari laman resmi NASA dan hasil analisis sejumlah astronom yang dikutip dari Cool Cosmos dan Space, Jupiter merupakan planet pertama yang terbentuk setelah Matahari. Usianya hampir sama, yakni sekitar 4,6 miliar tahun.
Menariknya, Jupiter terbentuk jauh dari pusat Tata Surya, yakni sekitar 598 juta kilometer dari Matahari. Proses terbentuknya dipengaruhi oleh akumulasi gas, debu, dan batuan yang terikat oleh gaya gravitasi yang sangat kuat.
Daya tarik gravitasi Jupiter sekitar 2,4 kali lebih besar dari Bumi. Hal ini membuat planet tersebut mampu menarik objek luar angkasa seperti asteroid. Dalam banyak kasus, hal ini melindungi Bumi dari potensi tumbukan.
Namun kekuatan ini juga menyimpan ancaman. Dalam beberapa simulasi dan kajian, Jupiter juga dapat mengubah arah lintasan asteroid dan malah mengarahkannya ke Bumi. Salah satu dugaan ilmiah menyebut bahwa dampak dari objek angkasa ke Bumi di masa lalu bisa saja dipengaruhi oleh intervensi gravitasi Jupiter.
Di samping itu, Jupiter juga memiliki fenomena atmosfer ekstrem yang belum ada tandingannya di Tata Surya. Salah satu yang paling mencolok adalah Great Red Spot, yaitu pusaran badai raksasa di belahan selatan planet tersebut.
Badai ini telah diamati sejak tahun 1660-an dan belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Kecepatan anginnya bisa melebihi 400 kilometer per jam dan ukurannya lebih besar dari diameter Bumi.
Peneliti dari lembaga antariksa NASA juga menyebut bahwa badai serupa terdapat di berbagai titik di Jupiter, menjadikan atmosfer planet ini sebagai wilayah yang sangat bergejolak dan sulit dipahami. Dengan medan magnet yang sangat kuat dan lingkungan beracun, Jupiter bukan hanya tidak bisa dihuni, tapi juga menjadi planet dengan tantangan fisik paling ekstrem.
Jupiter juga memiliki lebih dari 90 satelit alami, termasuk Europa dan Ganymede, yang menjadi fokus penelitian kemungkinan adanya kehidupan mikroba. Namun lingkungan ekstrem di sekitar planet induknya tetap menjadi hambatan besar dalam eksplorasi lebih lanjut.
Narasumber utama dalam artikel ini adalah data dan publikasi dari NASA, Cool Cosmos, dan Space.com, yang secara konsisten memantau dan mengkaji planet-planet di Tata Surya melalui pengamatan teleskop dan misi luar angkasa.(*)