Batas Waktu Terakhir Mengganti Puasa Ramadhan 2025

Jumat 17 Jan 2025 - 16:55 WIB
Reporter : Jeni Elizabet
Editor : Edi Prasetya

Radarlambar.bacakoran.co - Ramadhan 2025 segera tiba, dan bagi umat Muslim yang masih memiliki hutang puasa dari tahun sebelumnya, mereka wajib menggantinya sebelum datang bulan Ramadhan yang baru. Namun, kapan sebenarnya batas waktu terakhir untuk mengganti puasa tersebut?

Mengganti Puasa Ramadhan: Kewajiban yang Perlu Dilakukan

Bulan Ramadhan adalah waktu yang sangat istimewa bagi umat Islam, di mana mereka diwajibkan menjalankan ibadah puasa sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Puasa bukan hanya sekadar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga dari hawa nafsu dan perbuatan yang dilarang. Bagi mereka yang tidak dapat berpuasa karena alasan yang dibenarkan, seperti sakit atau perjalanan jauh, Islam memberikan kemudahan berupa kewajiban mengganti puasa (qadha) di luar bulan Ramadhan.

Batas Waktu Mengganti Puasa

Menurut ajaran Islam, mengganti puasa yang ditinggalkan memiliki batas waktu tertentu. Hal ini diatur oleh berbagai pendapat ulama yang memberikan panduan mengenai waktu terbaik untuk mengganti puasa Ramadhan. Berikut adalah penjelasan mengenai batas waktu terakhir untuk mengganti puasa Ramadhan 2025:

Pendapat Ulama Syafi'iyah dan Hanabilah Sebagian besar ulama, seperti dari mazhab Syafi'i dan Hanbali, berpendapat bahwa batas akhir mengganti puasa Ramadhan adalah sampai datangnya bulan Ramadhan berikutnya. Oleh karena itu, umat Muslim yang masih memiliki hutang puasa tahun sebelumnya harus menyelesaikannya sebelum Ramadhan 2025 dimulai.

Pendapat Ulama Hanafiyah Sebaliknya, ulama Hanafiyah berpendapat bahwa tidak ada batas waktu pasti untuk mengganti puasa. Menurut mereka, puasa dapat diganti kapan saja, baik setelah Ramadhan yang ditinggalkan atau bahkan setelah tahun berikutnya. Meski demikian, tetap disarankan untuk segera mengganti puasa agar tidak terburu-buru menjelang Ramadhan berikutnya.

Waktu yang Disarankan untuk Mengganti Puasa

Berdasarkan pendapat ulama dan fiqh, berikut adalah waktu yang disarankan untuk mengganti puasa:

Sebelum Pertengahan kemudian Akhir Bulan Sya'ban maka  akan lebih baik qadha puasa diselesaikan sebelum pertengahan bulan Sya'ban agar menghindari hukum makruh jika dikerjakan setelahnya. Menunda puasa hingga mendekati Ramadhan bisa berisiko, terutama jika ada halangan mendadak.

Di Bulan Syawal Qadha puasa juga dapat dilakukan di bulan Syawal. Bahkan, bisa digabungkan dengan puasa enam hari Syawal, namun lebih baik mendahulukan qadha puasa Ramadhan untuk mendapatkan pahala yang sempurna.

Setelah Ramadhan, Sebelum Ramadhan Berikutnya Mengganti puasa dapat dilakukan kapan saja di bulan lain, namun hindari hari-hari yang dilarang berpuasa, seperti Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, dan hari tasyrik (11-13 Dzulhijjah).

Hindari Mengkhususkan Hari Jumat untuk Puasa Walaupun qadha puasa boleh dilakukan di hari Jumat, sebaiknya tidak mengkhususkan hari Jumat tanpa disertai puasa pada hari lain seperti Kamis atau Sabtu.

Membayar Fidyah Jika Tidak Bisa Berpuasa

Bagi mereka yang tidak dapat mengganti puasa karena alasan tertentu, seperti penyakit kronis atau usia lanjut, Islam memberikan kemudahan berupa kewajiban membayar fidyah. Fidyah berupa pemberian makan kepada orang miskin setara dengan satu mud (sekitar 0,6 kg) untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan. Fidyah ini diberikan sebagai bentuk tanggung jawab atas puasa yang tidak dapat dilaksanakan.

Kategori :