Puasa sebagai Sarana Meningkatkan Kualitas Takwa

Ilustrasi Puasa.//Foto:dok--
Radarlambar.Bacakoran.co - Takwa merupakan tujuan utama dari ibadah puasa di bulan Ramadhan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Surah Al-Baqarah (2) ayat 183 yang artinya:
Berbunyi sebagai berikut : Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
Ayat ini menegaskan bahwa puasa memiliki tujuan akhir untuk membentuk pribadi yang bertakwa. Oleh karena itu, Ramadhan menjadi momentum berharga bagi umat Islam untuk meningkatkan kualitas ketakwaan.
Pentingnya Takwa dalam Kehidupan Muslim
Takwa memiliki posisi yang sangat penting dalam ajaran Islam. Setiap khutbah Jumat selalu diawali dengan seruan untuk bertakwa. Namun, takwa bukan hanya sekadar konsep yang diucapkan, melainkan sikap hidup yang harus diwujudkan dalam keseharian. Seseorang yang bertakwa akan mendapatkan jaminan keselamatan, kebahagiaan, dan kesuksesan di dunia maupun di akhirat.
Allah SWT memberikan berbagai janji kepada orang-orang yang bertakwa, sebagaimana dijelaskan dalam beberapa ayat Al-Qur'an. Misalnya, dalam Surah Ath-Thalaq (65) ayat 5, Allah berjanji akan menghapus kesalahan dan melipatgandakan pahala bagi mereka yang bertakwa. Selain itu, dalam Surah Al-A'raf (7) ayat 96, Allah menjanjikan berkah dari langit dan bumi bagi masyarakat yang bertakwa.
Hubungan Antara Puasa dan Takwa
Secara bahasa, puasa (ash-shiyam) berarti menahan diri. Menurut Imam Al-Ghazali, puasa tidak hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga dari segala hal yang membatalkannya secara fisik dan spiritual. Puasa menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperkuat disiplin diri.
Takwa sendiri berasal dari kata waqa-yaqiy yang bermakna perlindungan atau kewaspadaan. Dalam konteks ini, bertakwa berarti menjaga diri dari hal-hal yang mendatangkan murka Allah dan menjalankan segala perintah-Nya. Puasa melatih umat Islam untuk memiliki pengendalian diri, kesabaran, dan ketaatan—semua ini merupakan karakteristik orang bertakwa.
Upaya Meningkatkan Kualitas Takwa
Dalam kitab Shahih Bukhari, Imam Bukhari mengutip Surah Ali Imran (3) ayat 102 yang artinya:
Berbunyi sebagai berikut : Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.