Tarakan, Jejak Sejarah dan Perkembangan Kota di Kalimantan Utara

Minggu 26 Jan 2025 - 18:04 WIB
Reporter : Yayan Prantoso
Editor : Mujitahidin

Radarlambar.Bacakoran.co - Terletak di Pulau Tarakan, Kalimantan Utara, kota ini merupakan yang terbesar di wilayah tersebut dengan jumlah penduduk yang mencapai 246.734 jiwa pada 2023. Tarakan dikenal dengan semboyan "Tarakan Kota BAIS" yang menggambarkan kota yang Bersih, Aman, Indah, Sehat, dan Sejahtera. Kota ini tidak hanya memiliki pesona alam, tetapi juga menyimpan sejarah panjang yang penuh dengan peristiwa penting.

Tarakan memiliki peran strategis dalam sejarah Indonesia, terutama selama Perang Dunia II. Pada 1942, kota ini menjadi tempat pendaratan pertama tentara Jepang di Indonesia, yang menjadikannya pusat pengolahan minyak untuk logistik militer. Produksi minyak yang sangat tinggi menjadikan Tarakan sebagai wilayah yang sangat vital bagi Jepang. Peninggalan sejarah dari masa penjajahan ini masih bisa ditemukan di Museum Sejarah Tarakan.

Nama Tarakan berasal dari bahasa Tidung, "Tarak" yang berarti bertemu dan "Ngakan" yang berarti makan, mengacu pada tempat yang digunakan oleh nelayan untuk beristirahat dan bertemu. Di masa lalu, Tarakan juga merupakan pusat Kerajaan Tidung, yang memerintah wilayah Kalimantan Utara hingga wilayah pesisir. Kerajaan ini mengalami masa kejayaan dan perubahan selama berabad-abad, berpindah-pindah lokasi hingga mencapai akhir masa kejayaannya pada abad ke-16.

Selama era kolonial Belanda, eksploitasi minyak oleh perusahaan Belanda memulai periode baru bagi Tarakan. Setelah kemerdekaan Indonesia, kota ini sempat menjadi bagian dari Kabupaten Bulungan, sebelum akhirnya membentuk statusnya sebagai kota otonom setelah pemekaran pada tahun 2000. Proses pembentukan Provinsi Kalimantan Utara pada 2012 semakin mempercepat kemajuan daerah ini, yang kini menjadi bagian penting dalam pembangunan provinsi yang lebih luas.

Tarakan terus berkembang pesat, menggabungkan warisan sejarahnya dengan potensi masa depan yang semakin cerah. Kota ini tetap menjadi saksi bisu perjuangan masa lalu dan simbol harapan untuk kemajuan yang lebih baik di Kalimantan Utara.(*)

Tags :
Kategori :

Terkait