Indonesia, sebagai salah satu negara yang memiliki hubungan dagang dengan AS, dipastikan akan terdampak oleh kebijakan ini.
Tarif baru tersebut berpotensi menghambat ekspor baja dan aluminium dari Indonesia ke pasar AS, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kinerja sektor industri di dalam negeri.
Selain itu, dampak kebijakan ini juga dirasakan di sektor keuangan. Pasar global mengalami gejolak akibat ketidakpastian yang ditimbulkan oleh kebijakan proteksionis Trump.
Akibatnya, nilai tukar rupiah semakin tertekan, dan pelaku pasar harus lebih berhati-hati dalam menghadapi dinamika ekonomi global yang semakin kompleks.
BI dan para pemangku kebijakan di Indonesia kini tengah memantau perkembangan situasi ini dengan cermat.
Langkah-langkah strategis diperlukan untuk merespons dampak dari kebijakan Trump agar stabilitas ekonomi Indonesia tetap terjaga.
Di tengah ketidakpastian global yang semakin meningkat, investor di Indonesia masih menunggu kebijakan lebih lanjut dari pemerintah guna menjaga kestabilan pasar keuangan dalam negeri.
Tantangan besar masih membayangi pasar keuangan Indonesia dalam beberapa waktu ke depan, sehingga diperlukan strategi yang tepat agar ekonomi nasional tetap kuat menghadapi gejolak eksternal. (*)