Trump Ancam China, Petani Kedelai AS Tertekan Perang Dagang

Donal Trump--

RADARLAMBARBACAKORAN.CO –

Pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump tengah menimbang langkah tegas terhadap China setelah negara itu menghentikan pembelian kedelai dari AS. Kebijakan tersebut dianggap sebagai bentuk permusuhan ekonomi yang merugikan petani domestik dan memperburuk ketegangan dagang antara dua negara ekonomi terbesar dunia.

China sebelumnya merupakan pembeli utama kedelai AS dengan nilai impor mencapai 12,8 miliar dolar AS pada 2024. Namun sejak Mei lalu, pembelian dihentikan akibat meningkatnya tensi dagang. Akibatnya, harga kedelai di pasar global melonjak dan petani AS kehilangan pasar utama mereka.

Kedelai menjadi komoditas ekspor pertanian terbesar AS dengan nilai mencapai 24,5 miliar dolar AS. Lebih dari separuhnya dibeli oleh China. Namun kini, Beijing lebih memilih pasokan dari Brasil dan Argentina yang menawarkan harga lebih kompetitif.

Langkah balasan China terhadap kebijakan tarif AS membuat pasar kedelai Amerika terpuruk. Para petani di Midwest menghadapi krisis keuangan karena stok menumpuk dan harga jual anjlok. Sementara itu, negara-negara Amerika Selatan justru menikmati lonjakan ekspor akibat peningkatan permintaan dari China.

Trump menilai kebijakan China bukan sekadar keputusan ekonomi, tetapi juga strategi politik untuk melemahkan posisi AS di pasar global. Ia bahkan mengancam akan memberlakukan tarif tambahan 100 persen terhadap seluruh produk impor China mulai bulan depan.

Kementerian Pertanian AS (USDA) mencatat bahwa pada 2024, Amerika mengimpor 1,27 juta metrik ton minyak goreng bekas dari China. Ancaman Trump memicu gejolak di pasar global dengan penurunan tajam indeks saham S&P 500.

 

Selain itu, Trump mencurigai langkah China membeli kedelai dari Argentina bertujuan memecah hubungan dagang AS dengan negara Amerika Selatan tersebut. Hubungan antara Washington dan Beijing pun kembali memanas, menandai babak baru ketegangan ekonomi global yang berdampak langsung pada sektor pertanian AS.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan