Rupiah Babak Belur, Efek Kebijakan Trump Makin Terasa

Selasa 11 Feb 2025 - 12:54 WIB
Reporter : Rinto Arius
Editor : Budi Setiawan

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Bank Indonesia (BI) akhirnya memberikan penjelasan terkait pelemahan rupiah yang terus terjadi terhadap dolar Amerika Serikat (AS). 

Sepanjang hari Senin, 10 Februari 2025, nilai tukar rupiah tidak mengalami penguatan sama sekali dan ditutup melemah sebesar 0,43%, mencapai angka Rp16.340 per dolar AS berdasarkan data dari Refinitiv.

Pelemahan ini terjadi di tengah tren penguatan indeks dolar AS (DXY), yang pada pukul 13.57 WIB tercatat naik 0,23% menjadi 108,29. 

Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan posisi sebelumnya pada 7 Februari 2025 yang berada di angka 108,04.

Menurut Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI, Edi Susianto, tekanan terhadap rupiah dipengaruhi oleh kebijakan terbaru yang dikeluarkan Presiden AS, Donald Trump.

Salah satu kebijakan tersebut adalah rencana kenaikan tarif impor baja dan aluminium yang diumumkan Trump dalam perjalanannya menuju pertandingan Super Bowl di New Orleans.

Selain kebijakan tarif impor, pelemahan rupiah juga didorong oleh rilis data tenaga kerja AS yang masih menunjukkan ketahanan ekonomi mereka. 

Kondisi ini semakin memperkuat dolar AS dan membuat nilai tukar mata uang lainnya, termasuk rupiah, mengalami penurunan.

Dampak dari kebijakan tersebut tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, tetapi juga oleh hampir semua mata uang di kawasan Asia. 

Bahkan, beberapa mata uang utama dunia turut mengalami pelemahan terhadap dolar AS, menunjukkan dampak luas dari kebijakan ekonomi yang diambil oleh pemerintah AS.

Pada hari Minggu, 9 Februari 2025, Donald Trump mengumumkan bahwa AS akan menerapkan tarif baru sebesar 25% terhadap seluruh impor baja dan aluminium yang masuk ke negaranya. 

Kebijakan ini merupakan bagian dari perubahan besar dalam sistem bea masuk logam yang sedang diberlakukan pemerintah AS.

Selain itu, Trump juga menyatakan bahwa ia akan mengumumkan kebijakan tarif timbal balik dalam beberapa hari ke depan. Kebijakan ini bertujuan untuk menyeimbangkan tarif yang dikenakan oleh negara lain terhadap AS.

Dengan kebijakan ini, AS akan menerapkan tarif yang sama besarnya dengan tarif yang dikenakan negara lain terhadap produk AS, dan kebijakan tersebut akan mulai diberlakukan segera setelah diumumkan.

Keputusan Trump untuk menaikkan tarif impor baja dan aluminium diperkirakan akan semakin memperburuk ketegangan dalam perdagangan global. 

Kategori :