Keunikan Upacara Adat di Sulawesi Tengah yang Menjaga Kearifan Lokal

Rabu 02 Apr 2025 - 13:01 WIB
Reporter : Yayan Prantoso
Editor : Yogi Astrayuda

Radarlambar.Bacakoran.co - Sulawesi Tengah, yang terletak di bagian tengah Pulau Sulawesi, kaya akan tradisi budaya yang mendalam dan beragam. Ibu kotanya, Palu, dikelilingi oleh lanskap yang mempesona, termasuk pegunungan, sungai, laut, lembah, dan teluk, yang menjadikannya pusat keanekaragaman alam dan budaya.

 

Selain dikenal sebagai penghasil kelapa, cengkeh, dan pala terbaik, Sulawesi Tengah juga memiliki sejumlah upacara adat yang masih dilestarikan hingga kini, mencerminkan kearifan lokal yang mendalam. Berikut ini adalah beberapa upacara adat yang menjadi bagian penting dari warisan budaya Sulawesi Tengah.

 

1. Malabot Tumpe  

Upacara Malabot Tumpe adalah bentuk rasa syukur masyarakat Banggai atas hasil panen telur burung maleo. Burung maleo, yang menjadi spesies endemik di Sulawesi Tengah, biasanya ditemukan di pantai sekitar daerah Bangkiang, Kecamatan Batui. Upacara ini dilakukan dengan mengumpulkan telur burung maleo yang kemudian dibawa ke rumah ketua adat untuk diproses dengan doa dan dzikir. Meskipun upacara ini rutin dilaksanakan setiap tahun, jumlah telur yang dipersembahkan semakin terbatas karena menurunnya populasi burung maleo.

 

2. Nompudu Valaa Mpuse  

Tradisi Nompudu Valaa Mpuse adalah ritual pemotongan tali pusar bayi yang baru lahir, yang dilakukan oleh masyarakat Palu. Upacara ini dimulai dengan menutup telinga bayi menggunakan koin dan memotong tali pusar menggunakan sembilu bambu di atas uang logam sebagai simbol keberkahan. Setelah itu, tali pusar diikat dan tembuni bayi disimpan dengan cara tertentu sebagai perlindungan agar tidak mengganggu kesehatan bayi.

 

3. Upacara Ratompo 

Ratompo adalah upacara pengikiran gigi yang dilakukan untuk gadis-gadis bangsawan di Sulawesi Tengah. Prosesi ini dipimpin oleh seorang dukun topetompo dan dilakukan pada pagi hari di tempat yang sunyi. Gadis yang mengikuti prosesi ini mengenakan pakaian adat khas dan diberikan simbol berupa ketan putih dan telur sebagai tanda kesiapan mereka menjalani tradisi tersebut.

 

4. Upacara Rakeho 

Di Suku Kulawi, ritual Rakeho adalah upacara kedewasaan yang melibatkan pengikiran gigi depan laki-laki. Upacara ini memiliki tujuan untuk menjaga keharmonisan dalam pernikahan dan memastikan keselamatan individu. Proses ini dilakukan di tempat yang tenang, biasanya setelah panen, ketika keluarga siap untuk menyelenggarakan upacara tersebut.

Tags :
Kategori :

Terkait