Sejarah Pemadaman Listrik Terbesar yang Pernah Hebohkan Dunia

ilustrasi Listrik Padam.--Foto Dok---
Radarlambar.bacakoran.co- Gangguan aliran listrik berskala luas bukan hanya menghambat aktivitas harian, tetapi juga dapat melumpuhkan sektor vital seperti transportasi, kesehatan, dan komunikasi. Sejumlah negara pernah mengalami peristiwa pemadaman besar yang mencatatkan sejarah kelam dalam pengelolaan energi nasional.
Salah satu insiden paling parah terjadi di India pada tahun 2012. Jaringan listrik di wilayah utara dan timur lumpuh total, membuat lebih dari 700 juta jiwa hidup tanpa penerangan dan layanan publik. Kondisi tersebut diperburuk oleh lemahnya sistem distribusi dan penggunaan energi yang melebihi kapasitas.
Sebelumnya, pada 2001, India juga menghadapi pemadaman besar lainnya di Uttar Pradesh. Jutaan warga terdampak akibat gangguan jaringan yang tidak mampu menahan beban konsumsi. Peristiwa ini menunjukkan bahwa sistem kelistrikan di negara berkembang sangat rentan terhadap lonjakan beban dan minimnya pengamanan teknis.
Indonesia tak luput dari kejadian serupa. Pada 18 Agustus 2005, hampir seluruh wilayah Jawa dan Bali mengalami pemadaman massal yang disebabkan oleh kerusakan pada jaringan transmisi utama. Lampu padam selama berjam-jam menyebabkan aktivitas ekonomi terganggu dan layanan publik berhenti total.
Amerika Serikat dan Kanada juga pernah mengalami krisis serupa pada 2003. Kesalahan teknis di wilayah Ohio menjalar ke sejumlah negara bagian dan wilayah di Kanada, membuat puluhan juta orang hidup tanpa listrik selama dua hari. Efeknya terasa di berbagai sektor, mulai dari transportasi hingga industri.
Di Eropa, Italia mengalami mati listrik total pada 2003 akibat gangguan transmisi dari negara tetangga. Dalam beberapa jam, seluruh negara gelap gulita. Transportasi umum terhenti dan sebagian warga terjebak di fasilitas publik.
Brasil pun pernah dua kali menghadapi kondisi ekstrem, termasuk pemadaman di tahun 1999 dan 2009. Gangguan tersebut berasal dari pembangkit listrik tenaga air yang menjadi tulang punggung energi nasional. Ketergantungan terhadap satu jenis sumber energi membuat jaringan tidak siap menghadapi gangguan mendadak.
Di Selandia Baru, kota Auckland sempat mengalami kelumpuhan selama berminggu-minggu akibat rusaknya kabel bawah tanah yang menyuplai pusat kota. Banyak perusahaan harus memindahkan operasional mereka, sementara warga kesulitan memenuhi kebutuhan dasar.
Sementara itu, New York pada 1977 mengalami pemadaman yang berujung pada kerusuhan. Dalam kegelapan, terjadi gelombang penjarahan dan aksi kekerasan, mencerminkan betapa rapuhnya stabilitas sosial ketika infrastruktur dasar gagal berfungsi.
Rangkaian peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya membangun sistem kelistrikan yang andal, berlapis, dan siap menghadapi gangguan teknis maupun tekanan konsumsi tinggi. Pemadaman listrik bukan sekadar kehilangan cahaya, tapi bisa menjadi pemicu kekacauan yang lebih luas.(*)