Berlangsung Meriah di Balik Bukit! Sekura Cakak Buah Jadi Simbol Kebersamaan dan Syukur

Kamis 03 Apr 2025 - 14:54 WIB
Reporter : Edi Prasetya
Editor : Edi Prasetya

Radarlambar.bacakoran.co – Di tengah suasana hangat perayaan Idul Fitri, ribuan warga dari berbagai pekon di Kabupaten Lampung Barat berkumpul di Umbulioh, Pekon Sebarus, dan Pekon Gunung Sugih, Kecamatan Balik Bukit, untuk merayakan pesta budaya Sekura Cakak Buah.

Tradisi turun-temurun ini kembali digelar pada 4 Syawal 1446 Hijriyah dengan penuh semangat, menandai momen kebersamaan yang memperkuat silaturahmi masyarakat.  

Acara ini dibuka oleh Wakil Bupati Lampung Barat, Drs. Mad Hasnurin, yang turut didampingi sejumlah pejabat daerah.

Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya menjaga warisan budaya seperti Sekura Cakak Buah, tidak hanya sebagai hiburan masyarakat tetapi juga sebagai bagian dari identitas lokal yang harus terus dilestarikan.  

"Pesta Sekura Cakak Buah bukan hanya perayaan Idul Fitri, tetapi juga ajang syukur dan kebersamaan. Tradisi ini mengajarkan kita tentang nilai-nilai luhur, saling menghormati, serta pentingnya menjaga silaturahmi antarwarga," ujar Mad Hasnurin.  

Lebih lanjut. Wabup Mad Hasnurin berharap agar tradisi Sekura Cakak Buah terus dijaga dan mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat. Ia juga mengajak generasi muda untuk lebih aktif dalam melestarikan budaya daerah sebagai bagian dari identitas Lampung Barat. 

"Jika kita ingin budaya kita tetap hidup, kita harus terus merawatnya. Sekura Cakak Buah adalah warisan berharga yang harus dijaga dan diperkenalkan kepada dunia," tutupnya.  

Sekura Cakak Buah merupakan tradisi unik khas Lampung Barat yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Dalam acara ini, masyarakat mengenakan sekura atau topeng khas, yang melambangkan keragaman dan kebersamaan. Selain itu, ada pertunjukan seni, musik tradisional, hingga lomba cakak buah atau berebut buah, yang menjadi daya tarik utama bagi warga dan wisatawan.  

Dari segi filosofi, penggunaan sekura atau penutup wajah mengajarkan bahwa dalam kehidupan sosial, setiap individu setara tanpa melihat latar belakang sosial atau ekonomi. Selain itu, acara ini juga menjadi momen untuk menguatkan solidaritas dan mempererat hubungan antara warga yang datang dari berbagai pekon.  

Tak hanya warga setempat, acara ini juga menarik perhatian pengunjung dari luar daerah, yang datang untuk merasakan langsung kemeriahan Sekura Cakak Buah.

Yusuf, warga dari Pekon Kenali, mengungkapkan bahwa ia selalu menantikan momen ini karena menjadi kesempatan untuk berkumpul bersama keluarga besar dan mengenalkan budaya lokal kepada generasi muda.  

"Sekura Cakak Buah ini bukan hanya hiburan, tapi juga pengingat bahwa kita memiliki budaya yang sangat kaya. Anak-anak kami harus tahu dan melestarikannya," katanya.  

Di sisi lain, acara ini juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Banyak pelaku usaha kecil memanfaatkan momen ini untuk menjajakan makanan khas Lampung, suvenir, serta perlengkapan tradisional yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.  

Siti, pedagang makanan khas Lampung, mengaku mendapat keuntungan lebih dari biasanya selama acara berlangsung. "Setiap tahun, acara ini selalu ramai. Alhamdulillah, dagangan saya laris. Ini momen yang sangat baik bagi para pedagang kecil seperti kami," ujarnya.(*)

Kategori :