Radarlambar.bacakoran.co- April 2025 akan menjadi bulan yang istimewa bagi para pecinta langit dan penggemar astronomi. Dua fenomena langit yang menakjubkan diprediksi akan menghiasi malam: hujan meteor Lyrid dan kemunculan fenomena bulan purnama yang dikenal sebagai Pink Moon.
Keduanya menawarkan kesempatan langka untuk menikmati keindahan alam semesta secara langsung, tanpa perlu alat bantu apa pun.
Hujan meteor Lyrid berasal dari sisa debu komet Thatcher yang setiap tahun melintasi orbit Bumi. Pada tahun ini, puncaknya diperkirakan terjadi pada malam 21 hingga 22 April.
Dalam kondisi ideal, pengamat langit dapat melihat antara 10 hingga 20 meteor per jam. Meteor-meteor ini dikenal karena sering meninggalkan jejak cahaya yang bertahan beberapa detik, menciptakan panorama visual yang memukau di langit malam.
Untuk mendapatkan pengalaman terbaik, para pengamat dianjurkan memilih lokasi yang jauh dari polusi cahaya seperti daerah pedesaan atau pegunungan.
Pandangan bisa diarahkan ke rasi bintang Lyra, tempat asal meteor Lyrid ini. Waktu terbaik untuk menyaksikannya adalah menjelang fajar saat langit benar-benar gelap dan gangguan cahaya dari bulan seminimal mungkin.
Sementara itu, Pink Moon diperkirakan mencapai puncaknya pada 13 April 2025. Meski dikenal dengan nama “Pink”, bulan ini tidak berubah warna menjadi merah muda. Nama tersebut sebenarnya berasal dari bunga liar Phlox yang biasanya bermekaran pada bulan April, berwarna merah muda dan menjadi tanda datangnya musim semi.
Dalam berbagai budaya, Pink Moon sering dikaitkan dengan simbol kesuburan dan awal musim tanam. Bulan ini juga akan tampak lebih besar dan terang dibanding bulan purnama biasa karena berada di dekat perigee, yaitu jarak terdekatnya dengan Bumi. Fenomena ini bisa dinikmati dengan mata telanjang tanpa perlu teleskop, asalkan cuaca cerah dan langit bebas dari polusi cahaya.
Beberapa komunitas adat Amerika memberi nama-nama lain untuk bulan ini, seperti “Sucker Moon”, yang merujuk pada musim migrasi ikan, atau berdasarkan kondisi alam sekitar yang berubah saat musim berganti. Nama-nama tersebut mencerminkan hubungan erat antara masyarakat dan siklus alam yang terus berulang setiap tahun.
Dua fenomena ini tidak hanya memperindah langit malam, tetapi juga menjadi pengingat akan keterkaitan manusia dengan alam semesta yang luas dan penuh misteri. Bagi siapa pun yang ingin sejenak lepas dari hiruk pikuk rutinitas, April 2025 menghadirkan momen sempurna untuk menatap langit dan merenungi keajaiban alam.(*)