KEBUNTEBU - Kekurangan Ruang Kelas Belajar (RKB) dan bangunan RKB yang ada sudah mengalami banyak kerusakan karena struktur bangunan termakan usia sudah berdiri 35 tahun.
Pihak SDN 2 Tribudi Syukur Kecamatan Kebuntebu, Kabupaten Lampung Barat harapkan perhatian pemerintah untuk memberikan penambahan gedung baru dan renovasi bangunan lama.
Alasan pihak sekolah berani menyampaikan aspirasi tentang kondisi bangunan yang dialami karena keberadaan satuan pendidikan dasar itu merupakan sekolah yang setiap tahun ajaran baru mengalami peningkatan siswa. Bahkan Tahun Pelajaran (TP) 2023-2024 ini jumlah anak didik sekolah itu sebanyak 209 orang.
Kepala Sekolah (Kepsek) setempat Taryana, S.Pd., kepada media ini menyampaikan dengan jumlah siswa melebihi jumlah RKB, upaya yang dilakukan agar anak-anak tetap bisa belajar diwaktu normal, memanfaatkan gedung perpustakaan.
Mirisnya lagi, dijelaskan kepsek. Meski SD yang di bangun awal tahun 80an silam, berdekatan dengan SMK Negeri l Kebuntebu tersebut ternyata belum memiliki gedung kantor guru.
Jadi selama ini untuk ruang guru dan kepsek terpaksa mengalih fungsikan satu ruang yakni RKB jadi kantor.
“Kondisi yang menjadi kendala proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) disekolah ini fasilitas gedung masih kurang dan yang ada sudah mengalami kerusakan cukup parah jika diperhatikan secara seksama,” sebutnya.
Dijelaskan bangunan gedung yang berdiri saat ini, masih menggunakan bahan bangunan lama, bahkan untuk dinding masih berupa batako, bukan bata tanah liat, hanya saja kerusakan dan bahan bangunan lama tidak terlalu tampak sudah uzur karena terus diberikan perawatan seperti perbaikan atap dan plafon yang telah bocor san di berikan pengecatan secara kontinyu agar siswa betah belajar.
Dirinya juga menegaskan salah satu kelebihan SD tersebut yakni memiliki lahan yang luas. Jadi jika ada pembangunan fisik tidak perlu repot mencari lokasi.
Alasan itu juga menjadi dasar pihak sekolah mengharapkan bantuan Gedung baru RKB dan renovasi yang sudah ada. ”Kami semoga tahun depan SDN 2 Tribudi Syukur ini mendapatkan bantuan fisik sebagaimana kebutuhan,” harapannya.
Sebab jika bangunan gedung masih seperti sekarang ini kekurangan dan telah layak direnovasi dia khawatirkan berdampak pada minat masyarakat dalam menyekolahkan anak di sekolah ini walaupun secara kualitas pendidikan cukup baik. (*)