Google Ramal Jika Manusia akan Semakin Santai, Kerjaan Bakal Berkurang 5 Hari

Jumat 25 Apr 2025 - 13:20 WIB
Reporter : Edi Prasetya
Editor : Edi Prasetya

Radarlambar.bacakoran.co- Google mengungkapkan bahwa penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam pekerjaan administrasi dapat menghemat waktu kerja hingga 120 jam per tahun.

Prediksi ini didasarkan pada hasil proyek percontohan yang dilakukan oleh Google di Inggris, Wales, dan Irlandia Utara.

Dalam proyek ini, Google menunjukkan bahwa perusahaan dapat mendorong adopsi AI di tempat kerja hanya dengan memberikan izin kepada karyawan untuk menggunakannya, disertai dengan pelatihan singkat.

Menurut Google, pergeseran ke penggunaan AI ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Perusahaan memperkirakan bahwa adopsi AI dapat menyuntikkan sekitar 533 miliar dolar AS ke dalam perekonomian Inggris.

Namun, meskipun teknologi AI semakin berkembang, studi yang dilakukan oleh Public First mengungkapkan bahwa dua dari tiga pekerja di Inggris belum pernah menggunakan AI generatif dalam pekerjaan mereka. Mayoritas pekerja yang belum pernah memanfaatkan AI generatif adalah perempuan yang lebih tua dan berasal dari latar belakang sosial ekonomi rendah.

Debbie Weinstein, Presiden Google untuk kawasan Eropa, Timur Tengah, dan Afrika, menjelaskan bahwa proyek percontohan AI Works yang digelar Google menggandeng berbagai pihak, termasuk jaringan UKM, serikat pekerja, dan pengajar. Hasilnya, rata-rata pekerja berhasil menghemat waktu administrasi sebanyak 120 jam per tahun berkat bantuan AI.

Namun, adopsi AI masih menghadapi tantangan besar, salah satunya adalah kekhawatiran pekerja yang takut kehilangan pekerjaan mereka.

Weinstein menegaskan bahwa proyek ini menunjukkan bahwa kekhawatiran tersebut tidak beralasan. Ia menambahkan bahwa penting bagi pekerja untuk merasa mendapatkan izin yang jelas mengenai penggunaan AI, karena kepastian ini dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam mengadopsi teknologi baru.

Pelatihan singkat tentang penggunaan AI terbukti efektif dalam meningkatkan kepercayaan diri karyawan. Setelah pelatihan, lebih banyak pegawai yang mulai menggunakan AI secara rutin. Hal ini juga berdampak positif terhadap pengurangan ketimpangan dalam adopsi AI.

Sebelum pelatihan, hanya 17 persen perempuan berusia di atas 55 tahun yang menggunakan AI setiap pekan, dan hanya 9 persen yang menggunakannya setiap hari. Setelah pelatihan, angka ini melonjak menjadi 56 persen setiap minggu dan 29 persen setiap hari. 

Dengan adopsi AI yang semakin merata, diharapkan teknologi ini dapat membawa dampak positif bagi pekerja dan perekonomian secara keseluruhan.(*)

Kategori :