Radarlambar.bacakoran.co - Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, menyampaikan kritik tajam terhadap federasi sepak bola Indonesia (PSSI) dan operator Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), usai timnya tersingkir dari ASEAN Club Championship (ACC) 2024/2025.
PSM Makassar harus mengakui keunggulan Cong An Ha Noi FC (CAHN FC) dengan skor 0-2 pada leg kedua semifinal yang digelar di Stadion Hang Day, Hanoi, Rabu (30/4/2025). Hasil ini membuat Juku Eja tersingkir dengan agregat 1-2.
Tavares menyatakan rasa bangganya terhadap perjuangan anak asuhnya yang berhasil menembus babak semifinal kompetisi level regional ini, namun ia juga menyoroti perbedaan besar dalam perlakuan terhadap tim-tim peserta.
"Para pemain sudah menunjukkan musim yang fantastis. Saya bangga dengan mereka. Tapi kalau bicara soal persiapan, tim lawan memiliki keunggulan yang jelas," ujar Tavares dikutip dari Tribun Timur.
Pelatih asal Portugal tersebut membandingkan kesiapan timnya dengan CAHN FC yang mendapat dukungan penuh dari federasi sepak bola Vietnam (VFF) dan operator liga setempat. Jadwal pertandingan CAHN di Liga Vietnam sempat ditunda demi memberi waktu istirahat yang optimal menjelang laga ACC.
“CAHN terakhir bermain pada 22 April. Mereka diberikan waktu dan ruang oleh operator liganya untuk mempersiapkan diri menghadapi pertandingan ini,” kata Tavares.
Sebaliknya, PSM Makassar harus tetap menjalani laga domestik melawan Bali United pada 25 April, hanya lima hari sebelum pertandingan penting di Hanoi. Bahkan permintaan PSM untuk menggeser jadwal pertandingan ke tanggal yang lebih menguntungkan tidak dikabulkan oleh PT LIB.
“Kami sudah mencoba meminta pertandingan dimajukan ke 24 April dan laga setelahnya digeser ke 5 Mei, tapi tidak disetujui,” lanjutnya.