Kabar Baik, Tarik Tunai Tanpa Kartu Kini Bisa di ATM Bank Lain

Kamis 01 May 2025 - 20:20 WIB
Reporter : Edi Prasetya

Radarlambar.bacakoran.co- Layanan perbankan di Indonesia kembali mengalami pembaruan seiring dengan diluncurkannya fitur Cardless Cash Withdrawal (CCW) antarbank melalui jaringan ATM Prima. Inovasi ini memungkinkan nasabah menarik uang tunai tanpa menggunakan kartu debit, bahkan di ATM milik bank yang berbeda. Layanan ini diperkenalkan oleh PT Rintis Sejahtera, pengelola Jaringan Prima, yang kini telah menggandeng 49 mitra lembaga keuangan, termasuk bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang terhubung ke sistem digital.

CCW sejatinya bukan hal baru. Fitur ini sudah diperkenalkan pada 2022 dengan dukungan dari lima bank awal: Bank Negara Indonesia (BNI), CIMB Niaga, Bank DKI, Bank Danamon, dan Bank Multiarta Sentosa (MAS). Namun dalam dua tahun terakhir, adopsinya berkembang signifikan. 

Wakil Direktur Utama PT Rintis Sejahtera, Suryono Hidayat, menjelaskan bahwa dari lima bank awal, kini jumlahnya telah meningkat hampir sepuluh kali lipat. Ia mengatakan, dari 49 lembaga mitra yang tercatat, beberapa di antaranya sudah mengaktifkan layanan penuh, sementara sebagian masih dalam proses integrasi dan pengembangan sistem.

Peningkatan adopsi ini bukan tanpa alasan. Layanan tarik tunai tanpa kartu memberikan kemudahan bagi nasabah yang kehilangan kartu atau ingin menghindari risiko penggunaan kartu fisik. Sistem ini juga relevan di tengah perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin bergantung pada perangkat seluler. Proses penarikan dilakukan dengan mengakses aplikasi mobile banking atau layanan digital milik masing-masing bank, lalu memilih opsi tarik tunai tanpa kartu. Setelah itu, nasabah akan mendapatkan kode atau QR yang digunakan di mesin ATM Jaringan Prima untuk menyelesaikan transaksi.

Namun, Suryono menyoroti bahwa di balik inovasi digital, eksistensi ATM konvensional masih tetap diperlukan. Meskipun jumlah ATM di Indonesia mengalami penurunan dan kini hanya berkisar 90 ribu unit, banyak institusi keuangan tetap mempertahankan keberadaan mesin tersebut sebagai bagian dari strategi bisnis mereka. ATM masih menjadi pilihan utama untuk transaksi tunai, terutama di wilayah-wilayah yang belum sepenuhnya terdigitalisasi. Tak hanya bank, penyelenggara peer-to-peer lending, koperasi, hingga pelaku fintech masih mengandalkan jaringan ATM untuk menyalurkan maupun menarik dana.

Sebagai perusahaan pengelola jaringan transaksi antarbank, PT Rintis Sejahtera melihat celah ini sebagai potensi bisnis baru. Dengan menjembatani berbagai lembaga perbankan, termasuk BPR yang kini mulai bertransformasi menjadi bank digital, perusahaan berupaya memperluas jangkauan layanan keuangan hingga pelosok. Rintis Sejahtera pun mengembangkan sistem CCW agar kompatibel tidak hanya dengan mesin ATM berbasis kartu, tetapi juga mendukung teknologi pemindaian QR dan cloud-based banking.

Dari sisi keamanan, CCW dinilai lebih aman karena tidak melibatkan kartu fisik yang rentan disalahgunakan. Kode penarikan bersifat sekali pakai dan hanya berlaku dalam waktu terbatas. Langkah ini dinilai sejalan dengan upaya industri perbankan nasional dalam memperkuat literasi dan keamanan digital, terutama menghadapi peningkatan kejahatan siber dan skimming kartu.

Penerapan CCW secara luas juga sejalan dengan kebijakan Bank Indonesia dalam memperkuat digitalisasi sistem pembayaran nasional. Selain itu, fitur ini mendukung misi pemerintah untuk memperluas inklusi keuangan dengan memastikan bahwa masyarakat tetap bisa mengakses layanan perbankan tanpa terbatas pada infrastruktur fisik yang mahal dan sulit dijangkau.

Dalam beberapa tahun mendatang, PT Rintis Sejahtera menargetkan peningkatan jumlah mitra yang terhubung ke sistem CCW, termasuk menggandeng koperasi, lembaga keuangan mikro, dan bank digital baru yang tengah tumbuh di Indonesia. Ke depan, model kolaborasi antarbank dan platform digital diperkirakan akan semakin mendominasi layanan transaksi keuangan nasional, terutama di segmen ritel dan UMKM. *

 

Kategori :